Mohon tunggu...
Teguh Tiflan
Teguh Tiflan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Moh. Teguh Tiflan seorang mahasiswa fakultas ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money

Analisis Perhitungan Rasio Konsentrasi Perusahaan Industri pada Saat Pandemi dan Sesudah Pandemi

25 Juli 2022   16:38 Diperbarui: 25 Juli 2022   17:01 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Concentration rasio atau rasio konsentrasi adalah statistik yang mengukur penguasaan pangsa pasar oleh sejumlah perusahaan dalam industri tertentu. Concentration ratio digunakan untuk mengukur besar atau kecilnya sebuah perusahaan di dalam industri yang digeluti secara keseluruhan. Hasilnya, concentration ratio bisa bernilai rendah maupun tinggi, tergantung kondisi masing-masing industri. Jika concentration ratio rendah artinya terjadi persaingan besar di dalam industri tersebut. Biasanya ditandai dengan banyaknya produsen dan konsumen di pasar, sehingga menghasilkan persaingan yang sempurna.

Berikut adalah daftar perusahaan yang bergerak dalam Sektor produk industri yang sudah masuk dalam BEI beserta pendapatan bersihnya :

Pada tahun 2020 ada 4 perusahaan dengan pendapatan terbesar Supreme Cable Manufacturing Perusahaan urutan pertama dengan pendapatan bersih 6,7 triliun rupiah. Selanjutnya disusul oleh Mulia Industrindo Tbk dengan profit 5,5 triluin rupiah untuk posisi ke 2. Untuk posisi 3 di tempati Arwana Citramulia Tbk dengan pendapatan bersih 3,3 triliun rupiah dan urututan ke empat yaitu KMI Wire & Cable Tbk dengan profit pendapatan bersih 2,9 triliun rupiah.

Dalam perhitungan fcr ke empat perusahaan pada tahun 2020 dengan menjumlahkan total profit lalu dibagi total profit dari seluruh perusaan di sektor industri produksi Artinya bahwa keempat perusahaan menguasai 40,5% total sales dalam industri tersebut serta Nilai HHI adalah 3209.86 artinya adalah berada diatas 1000 dan 1800 dan diindikasikan termasuk pada hight market concentration

untuk tahun 2021 ada 4 perusahaan dengan pendapatan terbesar Supreme Cable Manufacturing masih menjadi Perusahaan urutan pertama dengan pendapatan bersih 7,5 triliun rupiah. Selanjutnya sama juga disusul oleh Mulia Industrindo Tbk dengan profit 7 triluin rupiah untuk posisi ke 2 dan mengalami pertumbuhan yang signifikan. Untuk posisi 3 di tempati Dosni Roha Indonesia Tbk dengan pendapatan bersih 4,5 triliun rupiah menggeser perusahaan Arwana Citramulia Tbk pada posisi tersebut pada tahun 2020 dan urututan ke empat yaitu perusahaan Kokoh Inti Arebama Tbk menggeser KMI Wire & Cable Tbk dengan profit pendapatan bersih 3,8 triliun rupiah.

Dalam perhitungan fcr ke empat perusahaan pada tahun 2021 dengan menjumlahkan total profit lalu dibagi total profit dari seluruh perusahaan di sektor industri produksi Artinya bahwa keempat perusahaan menguasai 36,5% total sales dalam industry tersebut Selanjutnya Nilai HHI adalah 4019.77 artinya adalah berada diatas 1800 dan di indikasi kan termasuk pada high market concentration

Ditulis oleh :

Syaiful Cholid - 202010180311061

Moh. Teguh Tiflan - 202010180311048

Muhammad Azam - 202010180311063

Universitas Muhammadiyah Malang - Ekonomi pembangunan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun