Prenjak mewakili kemenangan Indonesia untuk pertamakalinya di Cannes. Kita harus mengapresiasi, angkat topi, tepuk tangan dan tak lupa memberi tanda ‘suka’ atau ‘like’ di jejaring sosial.
Wregas masih cukup muda lahir di tahun 90an, dia sangat berpotensi mengangkat Indonesia di dunia internasional di masa akan datang, melalui karya-karyanya. Kekuatan cerita berbasis kearifan lokal berupa kultur kedaerahan merupakan trademark mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini.
Sayangnya, sampai saat ini tidak terdengar ada pejabat pemerintah di Kemendikbud yang memberi pernyataan resmi atas kemenangan Prenjak. Kata teman dari Indramayu: Meneng baek. Mungkin pihak Kemdikbud seperti halnya model di film Prenjak, yang risih untuk tampil. Ya sudah, saya tutup saja tulisan ini agar tidak memalukan siapapun.**