Mohon tunggu...
Teguh Wiyono
Teguh Wiyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Berkarya untuk Sesama, Mengabdi untuk Negeri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Pertamaku adalah Orangtua

2 November 2022   09:29 Diperbarui: 2 November 2022   09:37 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru Pertamaku adalah Orang Tua

Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Selamat pagi kompasianer, semoga Allah S.W.T selalu melimpahkan Rahmatnya kepada kita semua, sehingga kita selalu dalam keadaan sehat dan kemudahan dalam menjalankan aktifitas kita.

Di hari ke-2 bulan November ini yang penulis sampaikan pada tulisan sebelumnya bahwa bulan November merupakan Bulan Perayaan hari Guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia, namun pada kenyataannya banyak Guru yang terlibat dalam kehidupan kita sehingga bisa berkembang dan tumbuh sebagai manusia. Dan menurut penulis bahwa ada sosok Guru yang sangat berpengaruh dalam hidup kita adalah orang tua

Guru Pertamaku adalah Orang Tua, menurut penulis, sangatlah tidak berlebihan. Kenapa sosok orang tua adalah orang pertama kali yang mendekap kita, mengenalkan arti kasih saying sejak kita bayi hingga kita dewasa. Orang tua kita yang mengajarkan bicara, mengajarkan cara bagaimana kita harus berjalan dengan penuh kelembutan dan kesabaran. Meskipun terkadang kita terjatuh, menangis, meronta tetapi kedua orang tua kita tetap sabar mendampingi kita dan mengajari kita.

Setelah kita menginjak usia anak-anak dan remaja, kita diajarkan bagaimana cara bertegur sapa dengan orang lain, bagaimana cara menyapa orang-orang yang lebih tua, bagaimana adab ketika makan, adab sebelum meninggalkan rumah dan banyak hal yang semuanya diajarkan dengan tulus dengan sepenuh hati.

Mengutip pendapat Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Dari kutipan diatas apa yang dilakukan oleh orang tua adalah sebuah pendidikan dengan harapan besar anak-anaknya kelak akan tumbuh dan mendapatkan kebahagiaan setinggi-tingginya, maka tidak ada hal yang salah jika kita menyematkan predikat GURU kepada orang tua. Orang tua memberikan pengajaran berbagai mata pelajaran mulai bergaimana bertata krama, kesopanan, perjuangan hidup, motivasi, keteladan dan kesabaran disaat mendapatkan tantangan dan cobaan. Luar biasa,

Jika tidak ada aturan baku tentang jenjang gelar dan predikat pada jenjang pendidikan, tentu orang tua yang layak mendapat predikat professor Doktor buat orang tua. Mungkin saja orang tua tidak pernah mengenyam pendidikan formal akan tetapi arahannya, nasehatnya, motivasinya, pendampinginya sangatlah luar biasa tanpa pamrih dan tanpa tanda jasa dan itulah yang berpengaruh besar dalam diri seseorang dalam menjalani hidup. Mari kita doakan orang tua kita, guru kita sepanjang hayat  semoga diberikan panjang umur, kemurahan rizki dan keberkahan dan jika sudah kembali menghadap Illahi semoga mendapatkan tempat yang terbaik disisi Tuhan Yang Maha Kuasa#DocJaysehatselalu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun