Mohon tunggu...
Dwi Nanda AR
Dwi Nanda AR Mohon Tunggu... Guru - Educator

Guru di SMPN 27 Tanjung Jabung Timur, Mencoba Menulis di Kompasiana, Dll

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tak Selamanya Budaya Amerika Cocok untuk Negara Kita

14 November 2019   20:22 Diperbarui: 14 November 2019   20:36 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pagi yang cerah di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung tepatnya di SMPN 21 Tanjung Jabung Timur siswa kelas IXA sedang mengamati contoh gambar-gambar budaya masyarakat Amerika Serikat yang dipajang guru di papan tulis.

Siswa duduk secara kelompok dihiasi topi karya mereka bertuliskan nama kelompok belajar IPS nama-nama benua di dunia, siswa secara bergantian mengamati gambar yang dipajang guru. Selanjutnya setiap kelompok diminta mendiskusikan secara kelompok tentang budaya Amerika Serikat yang berkaitan dengan budaya negara kita sendiri yaitu Indonesia, apakah cocok dengan budaya mereka?  

Siswa tampak antusias mendiskusikan dengan mengindetifikasi setiap contoh gambar yang disajikan guru, terlihat rasa penasaran budaya Amerika yang mereka ketahui selama ini ternyata itu merupakan budaya dari Amerika yang mereka kira budaya dari Indonesia. Setelah siswa dapat mengindetifikasi setiap contoh budaya Amerika, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada kelompok lain.

Tampak asyik mereka mempresentasikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi oleh kelompok lain dengan adanya tanggapan mengenai hasil indentifikasi antar kelompok. Setelah setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka dan ditanggapi. Siswa bersama-sama guru menarik kesimpulan tentang budaya-budaya Amerika Serikat yang tidak semuanya cocok dengan budaya negera kita sendiri yaitu budaya Indonesia.

Budaya Amerika yang cenderung mengarah pergaulan bebas dan hedonisme (hura-hura) tidak cocok dengan budaya Indonesia yang mayoritas menganut agama Islam, karena budaya tidak lepas dari agama.

Refleksi dari pembelajaran hari ini, semua siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang disampaikan guru dengan adanya gambar-gambar, mengetahui budaya luar, dan asyik menempel-nempel hasil diskusi mereka dalam kertas lembar kerja siswa.

Sebelum mengikuti pelatihan Pelita Pendidikan Tanoto Foundation, saya mengajar hanya lebih banyak berceramah di depan kelas. Siswa merasa bosan dan kurang termotivasi, setelah adanya pelatihan Pelita Pendidikan (PINTAR) menjadi Fasilitator Daerah saya memiliki banyak model dan metode pembelajaran yang asyik dan menyenangkan sehingga membuat mereka lebih tertarik dan mudah memahami materi yang diajarkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun