Terjadi banyak sekali perubahan yang dialami setiap negara semenjak Covid-19 melanda, termasuk Indonesia. Perubahan banyak terjadi sedikit demi sedikit di tiap bidangnya, contohnya bidang pendidikan, dengan adanya perubahan pada bidang pendidikan tentunya ini menjadi PR bagi guru, siswa, bahkan orang tua siswa.
Guru, siswa, serta orang tua siswa haruslah saling memegang teguh kepercayaan. Guru harus mempercayai kemampuan siswanya dalam belajar, guru juga harus mempercayai orang tuanya dalam pendampingan pembelajaran. Siswa harus yakin dan juga percaya kepada guru serta orang tuanya yang mengajarinya. Begitupun orang tua, orang tua harus meyakini bahwa guru sudah melakukan yang terbaik untuk anaknya, melalui berbagai macam media pembelajaran untuk membantu memudahkan orang tua ketika mendampingi belajar.
Namun, pada kenyataannya masih terdapat guru dan orang tua yang tidak memiliki pemikiran yang demikian. Banyak sekali kendala serta keterbatasan yang dialami, baik guru, siswa, bahkan orang tua siswa. Terdapat beberapa orang tua yang masih mengeluh akan pelaksanaan pembelajaran daring.
Dengan banyaknya keterbatasan seperti gadget, kuota internet, pendidikan serta pemahaman yang kurang, dsb. Program pendampingan pembelajaran bagi orang tua diusung oleh LPPM UPI dalam kegiatan KKN TEMATIK 2021 yang dilaksanakan oleh banyaknya mahasiswa, salah satunya Tazqiya Ulpa mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru yang sedang melaksanakan KKN di salah satu sekolah dasar di desa Baleendah. Ia membuat program unggulan untuk membantu orang tua siswa saat mendampingi anaknya belajar. Ia melakukan survei mengenai pembelajaran daring. Masih banyak orang tua siswa yang kurang paham akan perannya untuk mendampingi anaknya belajar. Ada juga yang masih bingung serta merasa kerepotan dengan pembelajaran daring (online) ini.
Selain melakukan survei pembelajaran daring, Ia juga membuat group sharing mengenai pentingnya parenting di masa pandemi. Group sharing yang dibuat diikuti kurang lebih 45 orang tua siswa. Pada group sharing tersebut Ia membuat poster untuk dijadikan bahan diskusi, poster tersebut berisikan tips-tips atau cara-cara pendampingan pembelajaran di rumah. Selain itu juga Ia memberikan pemahaman serta pengertian kepada orang tua siswa yang kurang mampu dan kurang mengerti cara penggunaan media pembelajaran (LMS) seperti penggunaan google classroom.
Dalam hasil group sharing juga terdapat salah satu orang tua siswa yang mengakui pembelajaran daring masih sulit dilakukan meskipun sudah berjalan hampir satu setengah tahun lamanya. Kendala pembelajaran daring juga terdapat pada keterbatasan waktu. “Keterbatasan waktu yang diberikan sang guru menjadi kendala juga, ga semua guru fleksibel, ada juga kan yang tidak. Sedangkan dengan kondisi orangtua yang tidak bisa mendampingi secara 'on time'” menurut Bunda Mikail dalam group sharing tersebut.
TAZQIYA ULPA
Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru
NIM 1806250
Kelompok 3
DPL : Yona Wahyuningsih, M,Pd.