Mohon tunggu...
Tazkia Aisha Laelly
Tazkia Aisha Laelly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahir dalam teknologi media sosial dan dapat menjalankan dengan baik. Saya bisa menggunakan dasar Microsoft (Word, excel, dsb). Saya mempunyai pengalaman bekerja dengan tim dan bisa bekerja secara individual. Saya dapat berkomunikasi dengan sopan dan bisa manajemen waktu dengan baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar bagi Peserta Didik dan Guru

31 Desember 2022   15:26 Diperbarui: 31 Desember 2022   15:33 2557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar di Era Kurikulum Merdeka Belajar. Dokpri

Pendidikan di Indonesia telah berdiri seusai kemerdekaan dicapai. Kini para pelajar di Indonesia sedang menghadapi  Kurikulum Merdeka Belajar. Program Kurikulum Merdeka Belajar ialah program kebijakan baru Kementerian Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pengajaran dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju. Kurikulum Merdeka sendiri memiliki tujuan baik untuk menciptakan sistem pendidikan yang menyenangkan serta dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para siswa. Selain itu, Kurikulum ini juga bermanfaat agar bisa mengejar materi yang tertinggal karena pandemi covid-19. 

Meski Kurikulum Merdeka Belajar terlihat sempurna seperti negara Amerika, Finlandia, Jepang, dan lain-lain, kita lupa akan satu hal bahwa negara Indonesia kekurangan akan Sumber Daya Manusia yang belum memadai. Oleh karena itu, kekurangannya SDM di Indonesia membuat kekhawatiran bagi semua orang. Mulai dengan seringnya berganti mentri lalu berganti kebijakan. Kurikulum merdeka belajar juga hanya akan menjadi sesuatu yang tak konstan dan mudah untuk diganti.

Banyak hal yang harus dipahami, dilakukan dan dimengerti bagi para siswa maupun para guru. Di era ini guru dituntut untuk menyesuaikan diri dengan teknologi guna menunjang revolusi industri 4.0 (Astutik et al., 2022). Kesanggupan ini juga mesti dikendalikan dikarenakan pelajaran yang dijalankan secara online ataupun hybrid sebab efek pandemi covid-19. Perubahan yang paling dirasa tampak cara kerja pelaksanaan pelajaran yang mulanya bergantung pada tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. 

Beberapa faktor kesulitan dan penghambat Kurikulum Merdeka bagi guru adalah guru harus berlatih dan belajar menerapkan pembelajaran paradigma yang baru, menyiapkan administrasi pelajaran layak dengan dasar kurikulum merdeka, mengsinkronkan aplikasi-e Raport Sekolah Penggerak, serta merubah mindset warga sekolah supaya mengaplikasikan Pengajaran yang berkonsentrasi pada siswa. Tak hanya guru yang kesulitan, para murid juga begitu banyak memiliki dampak negatif dari akibat Kurikulum Merdeka. 

Contohnya murid harus mengerjakan tugas dan praktek yang begitu banyak untuk mengejar ketinggalan materi. Banyak waktu yang terkuras untuk belajar materi sekolah sampai lupa untuk beristirahat. Banyak sekali siswa yang mengeluh akan sistem Kurikulum Merdeka Belajar yang begitu menyita kesehatan fisik serta mental mereka.

Dengan begitu banyaknya dampak yang kurang menguntungkan bagi para murid dan para guru, Kurikulum Merdeka Belajar pun juga memiliki sisi positif dari banyaknya dampak negatif. Hal ini disampaikan oleh Dewan Pembina PGRI, Dudung Nurullah Koswara. 

Ia menyampaikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka memberikan perubahan besar kepada guru dan siswa. Dengan mengedepankan progres pelajaran yang esensial dan atensi talenta, progres ini akan menjadi sebuah interaksi yang pantas dan menjadikan ruang pelajaran yang lebih positif. Kurikulum Merdeka membuat progres pembelajaran di ruang kelas terasa lebih merdeka. Hal ini tentunya akan melahirkan masyarakat yang berkembang secara positif dengan metode yang lebih merdeka di masa akan datang.

Kurikulum Merdeka terasa lebih sederhana dan menyenangkan karena pembelajaran menitikberatkan pada pengembangan potensi siswa berdasarkan kemampuan dan fokusnya. Selain itu, Kurikulum Merdeka memanfaatkan progres pembelajaran dari kegiatan course project sedemikian rupa sehingga komunikasi antara guru dan murid menjadi lebih menarik dan interaktif. Oleh karena itu, selama pembelajaran, siswa lebih aktif mengekspresikan diri sesuai dengan kelebihannya untuk mendukung pengembangan karakter dan profil potensi siswa Pancasila.

Kita sebagai warga negara Indonesia dan juga pelajar harus memperhatikan kesehatan fisik serta mental. Meskipun kita banyak tertinggal materi yang disebabkan karena pandemi, kita tetap tidak boleh memaksakan diri untuk berpikir dan bekerja sangat keras sampai tidak memperhatikan diri sendiri. Banyaknya dampak positif serta negatif dari Kurikulum Merdeka, membuat kita harus memilah bagaimana cara kita menyikapinya dengan baik dan benar.

Referensi :

Fitriyah, C. Z., & Wardani, R. P. (2022). Paradigma Kurikulum Merdeka Bagi Guru Sekolah Dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 12(3), 236-243. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun