Ya, ketika seseorang bicara, dia sebenarnya sedang mengeluarkan isi kepalanya. Dia sedang mengeluarkan apa yang sudah dibacanya, dipahami dan dipikirkannya. Apakah itu baik? ya, tentu saja.
Tapi perlu diingat, di luar sana, ada begitu banyak hal yang pasti tidak kita ketahui. Salah satu cara untuk mengetahui banyak hal itu adalah dengan mendengar, bukan dengan bicara.
Semakin banyak kita mendengar, justru sesungguhnya akan semakin banyak pengetahuan baru yang bisa kita dapatkan, dan hal ini tentu sangat berbeda dengan banyak bicara.
3. Banyak Bicara Itu "Bisa Diprediksi"
Suatu hari, saya (dulu) pernah mengikuti sebuah seminar yang pesertanya hadir dari seluruh penjuru negeri. Tidak berapa lama saya duduk, hadir di sebelah saya seorang anak kecil, mungkin usianya 11 atau 12 tahun. Masih terlihat cukup kecil.
Beberapa teman ada yang bertanya pada anak itu, di mana orang tuanya? kenapa sendirian dan lain sebagainya. Dia hanya diam dan tidak menjawab sama sekali.
Beberapa saat setelah semina dimulai, MC memanggil pembicara ke atas panggung. Ada beberapa pembicara yang hadir pada waktu itu. Dan tahukah Anda siapa pembicara terakhir yang dipanggil ke panggung?
Ya, anak yang di sebelah saya itu ternyata adalah salah satu pembicaranya. Singkatnya, dia ternyata salah satu anak yang sangat luar biasa dengan beragam prestasi yang sudah dihasilkan.
Ya, Semakin banyak Anda bicara, maka semakin mudah Anda diprediksi dalam banyak hal. Apakah dalam hal sikap, pendapat dan lain sebagainya.
Sebaliknya, diam Anda itu terkadang penuh makna, mengagumkan dan sulit diprediksi. Persis seperti anak si Pembicara tadi yang diam saja, tapi ternyata justru memiliki segudang prestasi melebihi banyak orang yang bicara pada waktu itu.
***
Bagaimana sekarang, masihkah Anda menemukan alasan untuk lebih banyak bicara? ataukah Anda sudah menemukan jawaban kenapa harus lebih sedikit bicara?