Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Leadership Series (6): Mitos Motivasi

10 Agustus 2020   09:16 Diperbarui: 10 Agustus 2020   09:33 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Mitos motivasi harus dipecahkan (Sumber : liputan6.com)

Banyak pemimpin yang gemar memberikan sesi-sesi motivasi kepada tim dan bawahannya. Beberapa pimpinan bahkan "berlomba-lomba" untuk memberikan sesi motivasi kepada tim nya disetiap kesempatan, dan tentu saja itu baik. Setiap kita banyak yang bisa berubah menjadi "motivator" dalam banyak kesempatan dan banyak juga memang yang tidak punya bakat "memotivasi", karena memanggap dirinya saja tidak termotivasi lalu buat apa memotivasi orang lain..?

Banyak orang meyakini bahwa dengan memberikan motivasi, semua hal yang terjadi (yang kurang baik), bisa berubah dengan cepat dalam tempo yang sesingkat-singkat nya. Tentu tidak semudah itu, kawan..! Meskipun tidak juga mustahil adanya. Sebagai seorang pemimpin dan pribadi, kita perlu mengenali apa saja sebenarnya mitos dalam dunia motivasi yang tentu saja dengan memahaminya, kita bisa bergerak maju menjadi pribadi yang lebih baik di segala aspek aktivitas yang kita lakukan. Berikut adalah mitosnya.

Ilustrasi : Motivasi tidak langsung membuat sukses (sumber:studiilmu.com)
Ilustrasi : Motivasi tidak langsung membuat sukses (sumber:studiilmu.com)

1. Motivasi Bisa Langsung Membuat Orang Sukses

Motivasi tidak datang serta merta dari inspirasi. Motivasi yang dilakukan secara terus-menerus bisa berbuah kesuksesan dengan cara menurunkannya menjadi aktivitas kerja harian dan tidak cukup hanya menjadikannya inspirasi di kepala, apalagi hanya sekadar menambah daftar "Quote" harian kita dan mempostingnya di akun media sosial kita.

Semua motivasi yang hanya berakhir menjadi inspirasi di kepala tidak akan membuat kita kemana-mana. Justru, dengan melakukan aktivitas kerja harian terkadang memunculkan banyak inspirasi (baru) meskipun terkadang kita sedang tidak termotivasi dengan situasi yang ada. Motivasi terkadang bisa bertumbuh seiring aktivitas-aktivitas yang kita lakukan dan pekerjaan yang kita selesaikan. Jadi, motivasi tidak akan langsung membuat kita sukses sebelum dituangkan dalam akktivitas kerja nyata kita yang terkadang bisa menginspirasi.

Motivasi tidak akan langsung bisa mencapai hal besar (sumber:mypurohith.com)
Motivasi tidak akan langsung bisa mencapai hal besar (sumber:mypurohith.com)

2. Motivasi Bisa Mencapai Hal Besar Secara Langsung

Jika kita ingin menulis sebuah buku kumpulan cerpen (misalnya), lebih baik kita membuat satu cerpen setiap hari. Dengan demikian kita bisa mengumpulkan 30 cerpen dalam 1 bulan dan 60 cerpen dalam 2 bulan dan jadilah sebuah buku cerpen. Ini tentu saja jauh lebih baik dibanding kita langsung berusaha menyelesaikan 30 cerpen dalam 15 hari. Dengan motivasi yang terlalu tinggi seperti ini, bahkan tak jarang impian untuk menjadi penulis cerpen hanya tinggal kenangan saja, karena apa yang kita impikan tidak pernah kita selesaikan.

Kalau kita mau ikut sebuah perlombaan maraton sejauh 40 kilometer, tentu langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memulai latihan lari 1 km per hari. Jika sudah terbiasa, kita bisa menambah menjadi 2 km, 3 km hingga 5 km dalam 1 minggu. Setelah itu secara perlahan kita bisa meningkatkan menjadi 7,9,10 km dan seterusnya hingga mampu berlari sejauh 40 km.

Motivasi yang "menjanjikan" perubahan besar dalam sekejap tentu hanyalah sebuah mitos. Perlu melakukan peletakan batu pertama sebelum jadi sebuah gedung besar dan itu adalah sebuah keniscayaan.

Semakin banyak talenta semakin baik (sumber:startuphki.com)
Semakin banyak talenta semakin baik (sumber:startuphki.com)

3. Cukup Punya 1 Talenta Luar Biasa untuk Sukses

Kita selalu dimotivasi untuk fokus dan kejar 1 impianmu untuk mencapai sukses yang diinginkan. Venus Williams adalah 1 dari sekian banyak contoh nyata bahwa, justru semakin banyak talenta semakin baik untuk mencapai sukses yang diinginkan. Venus pernah menjadi petenis nomor 1 dunia, dia juga memenangkan medali emas olimpiade 4 kali, dia juga seorang pengusaha sukses dan yang lebih hebat lagi, Venus juga pemegang gelar Master dibidang Arsitek interior.

Punya 1 talenta yang luar biasa tentu bagus, dan banyak juga yang berhasil dengan skema seperti ini. Tetapi memiliki banyak talenta tentu lebih bagus karena masih banyak sekali sesungguhnya dalam diri kita yang bisa kita kembangkan dan gali lebih dalam. Jadi, mulai percayai diri kita dan berikan dia porsi yang lebih karena sesungguhnya kita adalah produk ciptaan langit (baca tulisan saya : 4 Perbedaan antara ciptaan Tuhan dan Ciptaan manusia yang wajib kamu tahu!) yang punya talenta jauh diatas yang kita sadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun