Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Stadium Bosan

10 Juli 2020   10:03 Diperbarui: 10 Juli 2020   11:45 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seorang teman bercerita bagaimana bosannya dia ketika harus bekerja dari rumah dalam situasi seperti ini, meskipun di satu sisi dia bersyukur karena tidak harus melalui jalan yang macet setiap hari. Jika biasanya harus berangkat ke kantor pagi-pagi, maka dalam beberapa waktu belakangan dia tidak perlu melakukannya, bahkan tak jarang dia hanya sekadar bersih-bersih dan belum sempat mandi, namun sudah harus mulai bekerja dan seterusnya.

Perlu kita tahu, ternyata, bosan bisa menghinggapi siapa saja dari kalangan apa saja dan dengan profesi apa pun. Bosan bisa datang ke karyawan biasa bahkan sampai ke seorang CEO sekalipun. Ternyata, bosan memiliki stadium (tingkatan) dan sangat penting untuk kita dapat mengenalinya. Ibarat penyakit, jika kita berhasil mengenalinya, maka tentu akan mudah untuk melakukan pengobatan terhadap penyakit itu. Berikut adalah Stadium Bosan yang perlu kita tahu dan wajib kita waspadai:

1. Bosan Stadium 1 - Bosan Secara Teknis

Bosan stadium 1 ini hampir semua orang mungkin pernah merasakannya dan ini tergolong bosan yang biasa dan umum terjadi. Namun, meskipun bosan stadium 1 sering terjadi, kita tetap harus waspada, karena namanya stadium, dia akan bisa terus meningkat ke stadium lanjut kalau kita tidak menanganinya dengan benar atau tidak segera diberikan penanganan yang tepat.

Contoh Bosan secara teknis adalah: Jika kita terus menerus makan makanan yang sama dalam jangka waktu yang lama, maka bosa stadium 1 bisa terjadi. Ruangan meja kantor kita yang tidak pernah di ubah dalam 5 tahun terakhir juga bisa menyebabkan bosan stadium 1 ini. Pergi ke tempat liburan yang itu-itu saja setiap tahun juga bisa terjangkit bosan stadium 1 ini. Bosan level ini hanya menyerang hal-hal yang sifatnya teknis dan cukup mudah menanganinya.

2. Bosan Stadium 2 - Bosan Secara Mental

Bosan stadium 2 sudah mulai "berbahaya". bosan stadium ini sudah masuk ke dalam mental kita dan tidak jarang membuat kita merasa tidak nyaman dan "terganggu" secara mental. contoh sederhanya adalah : ketika kita merasa pekerjaan kita terasa semakin membosankan. jika ini terjadi pada Anda, maka di satu sisi Anda harus bersyukur kalau ini terjadi, karena itu artinya, kalau pekerjaan Anda sudah tidak menantang lagi untuk Anda, dengan kata lain, keahlian Anda sudah meningkat sedangkan tantangan pekerjaan Anda rendah (itu-itu saja) sehingga bosan stadium 2 ini muncul dalam pikiran Anda. Perlu penanganan yang tepat untuk Bosan stadium 2 ini agar tidak masuk ke stadium lanjutan.

3. Bosan Stadium 3 - Bosan Secara Spiritual

Ini adalah level kebosanan yang paling berbahaya dan kompleks. Bisa saja ini terjadi akibat akumulasi dari bosan stadium 1 dan 2. Pada level ini, hidup tak jarang sudah terasa seperti kehilangan makna dan sering membuat orang menjadi depresi bahkan mengakhiri hidup. Bosan secara spritual juga bisa terjadi karena merasa diri tidak bernilai, tidak bermanfaat dan bahkan menganggap diri tidak berguna diciptakan oleh Allah. Jangan biarkan orang yang kita kenal ada di stadium 3 ini sendirian dalam hidupnya. Dampingi dia, berikan sudut pandang lain tentang kehidupan, sampaikan kalau bahkan dia adalah seorang pemenang karena sudah berhasil menyisihkan jutaan sperma hingga dilahirkan ke dunia ini dan begitu selanjutnya.

Solusi Untuk Masing-masing Stadium Bosan

Solusi untuk bosan stadium 1 adalah : Cari alternatif lain. Misalnya, ganti menu makanan Anda, ganti wallpaper kamar Anda, dengarkan musik yang berbeda dan lain sebagainya. Bosan secara teknis sangat mudah ditangani dengan memberikan alternatif lain dan meningkatkan kreativitas Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun