Karakter ini sering dianggap hal yang negatif untuk sebagian orang. Mengapa? Asumsi yang sering muncul akan orang ini adalah sering terlalu tenggelam akan dunianya sendiri dan kurang peduli apa yang ada disekitarnya. Namun menurut penulis Karakter ini punya keistimewaan tersendiriÂ
Pertama, sebetulnya manusia  semacam ini peka akan kondisi disekitarnya. Namun Manusia jenis ini lebih selektif dan pilih-pilih untuk peduli dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Mengapa? Karena dari sudut pandang penulis Manusia  semacam ini berasumsi bahwa kalau seandainya hal itu dianggap tidak penting, ya udah bakal dibiarin aja. Tetapi kalau sudah dirasa begitu penting maka tentu rasa peka dan peduli akan muncul secara seketika tanpa perlu dibangunkan terlebih dahulu.
Kedua, ketika manusia ini diajak untuk diajak bicara maka apa yang terjadi? Ya betul. Singkat, padat dan jelas adalah kunci jawabannya. Manusia ini akan menjawab sesuai pertanyaan yang dilontarkan. Selebihnya gak bakal diobrolin, Mengapa? Karena Ketika ada  pertanyaan singkat dijawab dengan jawaban yang panjang dan lebar, tentu hal ini akan membuang energi secara cuma-cuma alias sia-sia.Â
Manusia yang bertanya juga belum tentu butuh informasi dari apa yang disampaikan. Selain itu hal itu dilakukan agar dapat mengontrol dan mengendalikan hal apa yang akan diobrolin. Dikhawatirkan ketika terlalu banyak ngobrol dan suatu ketika ada salah satu obrolan yang menyinggung perasaan tentunya akan menjadi wadidaw dong....
Ketiga,yang sangat tampak nyata ditelinga dari manusia ini adalah nggak suka basa-basi. Mereka akan langsung to the point untuk untuk mengatakan sesuatu. Jadi gak akan bertele-tele untuk mengatakan hal yang ingin disampaikan.Â
Sebetulnya menurut penulis asumsi untuk manusia cuek ini masih banyak. Namun yang perlu diperhatikan tentunya hal itu dikembalikan lagi ke orangnya berasumsi tersebut dan tidak bisa dipukul rata mestinya. Manusia cuek punya caranya sendiri untuk peka dan peduli terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.