Tepatnya ini sepotong cerita tentang nilai tambah. Walau dengan proses yang agak panjang dan melelahkan. Namun bila sudah terpola, Â akan menuai sukses yang kontinyu. Sesuai maksud dan orientasi hidup.Â
Tadi saya mampir ke warung kelontong serba ada. Terlengkap di pasar kami. Saya memerlukan beberapa bahan untuk usaha kue di rumah.
Sore ini saya memperhatikan beberapa tumpukan/kemasan botol plastik seukuran kecil, berwarna putih dan bersih. Kata penjualnya,  botol botol  ini sering digunakan untuk racikan obat herbal/kampung,obat oles dll.Â
Dalam pikiran saya, Â jenis botol ini juga cocok untuk program kelas wirausaha istri di sekolah, Â yang sering memproduksi minyak VCO dan dikemas.Â
Andai kemasannya bisa diseragamkan, Â tentu lebih mudah dalam hal branding/semacamnya, begitu pikir saya.Â
 Selintas saya tanya harganya berapa per item. Rp 1000 kata penjual. Lumayan, pikir saya lagi. Lalu terbayang di benal saya harga plastik" yang sudah dijual kiloan,  plastik bekas,  biasanya 3000an perkilo.Â
Namun setelah diproses, Â dipisah dan dipilah serta dibentuk dan diperbanyak, Â nilainya berubah menjadi Rp 1000 untuk sebotol plastik yang kosong, Â yang beratnya hanya beberapa gram saja.Â
Tentu dalam proses produksi botol plastik tadi juga menggunakan tenaga kerja  dan itu telah membantu program negara dalam memenuhi kebutuhan hidup.Â
Kitapun bisa terus belajar untuk selalu memberikan nilai tambah, Â baik dari skala kualitas ataupun kuantitas dalam karya apapun. Nilai tambah ini juga bagian utama dalam spektrum kreativitas.Â