Banyak sebutan untuk generasi zaman now, generasi yang lahir dalam era berkemajuan teknologi, layanan digital dan instan.Â
Mereka terbiasa dengan suguhan yang beragam warna, cepat dan stimulan yang attraktif. Bagi seorang guru, tentu kualahan bila tampilan pembelajarannya hanya satu dimensi dan minim variasi.
Inilah generasi yang terbangun dengan "rasa" lewat pencitraan industri iklan dan tawaran gaya hidup global berbasis selera hiburan.
Tak ada yang murni salah dalam menimbang " rasa" ini (bawa perasaan). Sebab rasa akan berdampak pada kualitas tertentu, baik itu kenangan, hubungan atau pengalaman belajar autentik.
Namun yang perlu diperhatikan adalah penempatan Baper itu mesti sejalan dengan maksud peningkatan diri. Bukan sekadar baperan yang cengeng, lebay dan bernilai rendah. Bila hanya ini maka generasi kita akan menjadi generasi yang reaksionis bukan resposif dan produktif.
Untuk itu semua perangkat pendidikan kita, baik formal atau tidak, mesti membangun iklim Baper generasi kita untuk hal hal yang hight level. Generasi kita mesti.baper untuk melampaui keunggulan generasi negara lain dengan memaksimalkan sumber daya sendiri: ajang olimpiade Tokyo 2021 ini sangat relevan untuk menaikkan kebaperan generasi muda kita secara olahragawi
 Bagaimanapun, kawula muda kita mesti baper untuk meninggalkan jejak kebaikan yang bisa diikuti oleh orang lain dan memberikan dampak perbaikan lingkungan sosial secara umum.  Hal itu dapat dicapai lewat karya akademik, kepemimpinan dan human interes dalam kehidupan yang saling terhubung (network)dan mendukung.