Mohon tunggu...
Taufiq Buchori
Taufiq Buchori Mohon Tunggu... Psikolog - Mahasiswa S2 Psikologi Profesi Universitas Airlangga

Senang menulis, belajar, berbagi ilmu. Pemerhati anak dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menjaga Harga Diri Anak

22 Oktober 2022   22:58 Diperbarui: 22 Oktober 2022   23:21 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Jaga -- jaga diri... jaga jaga diri... jaga dirimu, jaga!"

Iyaaa.. itulah cuplikan lagu Rhoma Irama dengan judul "Jaga diri" dan jangan lupa bacanya sambil nyanyi yaa..

Sebenernya kalo kita melanjutkan nyanyi lagu beliau, kurang bersinggungan dengan tema yang ingin saya sampaikan pada tulisan ini yaitu "Jaga harga diri anak!".. Tapi bisa saja sih kita ubah liriknya.. hehehe *maksaa

Okeee.. setiap manusia pasti ingin merasa dihargai. Merasa dihargai karena eksistensi kita di tengah lingkungan sosial. Kita memiliki derajat, martabat juga kebutuhan untuk dihargai. 

Lalu bagaimana jika kita saja yang sudah dewasa (kalo saya sebenernya sih masih remaja.. remaja akhiiiiiirr) tidak dihargai oleh orang lain? merasa kesal? merasa rendah diri? dan perasaan negatif lain muncul ketika dapat perlakuan yang tidak menyenangkan menjurus tidak menghargai satu sama lain.

Lalu bayangkan ketika itu terjadi pada anak? dampak yang timbul? wowwww, sangat besar loh!!

Anak sangat mudah mengingat memori yang tidak menyenangkan dan berdampak pada trauma dikemudian hari. Oke kita ambil contoh ketika anak merasa tidak dihargai oleh orang lain. Ketika di kelas Budi tidak sengaja menjatuhkan gelas milik gurunya. 

Alasannya adalah Budi hendak pergi buru -- buru ke toilet karena sudah sangat ingin buang air kecil. Dengan perasaan bertanggung jawab, Budi segera membersihkan pecahan beling kaca dan memastikan bahwa tidak ada lagi sampah kaca yang ada di lantai. 

Alangkah terkejutnya Budi setelah membersihkan itu gurunya berteriak dan berkata kepada teman -- teman yang lain "Hay semuanya! lihat nih kelakuan teman kamu, si Budi! dia menjatuhkan gelas milik saya! kalo kena kaki saya bagaimana? jangan mencontoh Budi ya teman -- teman yang lain"

Dari contoh tersebut, sebagai orang dewasa kira -- kira apa yang dapat kamu rasakan ketika berada di posisi si Budi? kecewa, merasa tidak dihargai, rendah diri, malu dan sebagainya. Iyaa itulah perasaan yang timbul ketika kita dihakimi oleh orang lain di depan publik. 

Dampak yang timbul dikemudian hari bisa saja Budi merasa tidak percaya diri dalam melakukan sesuatu, memiliki pandangan bahwa apapun yang ia lakukan pasti salah di mata orang lain dan yang lebih berat trauma terhadap guru tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun