Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

"Ini Semua Demi Mimpi Mereka, Pak!"

23 Oktober 2020   16:50 Diperbarui: 27 Oktober 2020   06:58 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pergi kuliah ke luar negeri. (sumber: pixabay/JESHOOTS-com)

Saya baru saja mendengar kalimat magis "Ini semua demi mimpi mereka!" beberapa puluh menit yang lalu. Dan, karena kalimat itu, entah bagaimana saya tiba-tiba mendadak ingat kisah Nur - yang sedikit kisahnya pernah saya tulis di artikel sebelum ini.  

Keteguhan hati Nur untuk bisa kuliah di universitas 'elit' di Jakarta pernah juga membuat ayah dan ibunya terjebak dalam ruang yang membuatnya bimbang dan akhirnya harus membuat keputusan di luar keinginan mereka. 

Pak Yatno, ayah Nur, demi sekolah anaknya, terpaksa melepas Nur pergi setelah menggadaikan surat tanah mereka.

"Saya mau sekolah di Jakarta! Masa saya sekolah di kampung terus? Bosan, ah!" rengek Nur waktu itu.

Pilihan Nur sudah bulat. Ibu dan bapaknya tidak bisa membujuknya agar ia mau sekolah di kampungnya uatuk mengirit ongkos. Nur 'mengintimadasi' dengan mengatakan ia lebih baik tidak kuliah ketimbang kuliah di sekolah yang dia tidak senanginya.

Orang tuanya menyerah. Tak berkutik.

Dengan bekal uang hasil menggadaikan tanah di kampung, Nur pun pergi, menggapai mimpinya di Jakarta. Sekaligus menambahi tumpukan utang orang tuanya.

seneca-eu.net
seneca-eu.net
"Ini semua demi mimpi mereka, pak," kata ayah Nur. Seperti kata-kata adik saya.

***

BBC, dalam salah satu artikelnya "Asia's parents suffering 'education fever", pernah menuliskan laporan yang mengatakan bahwa kini, para orang-tua di Asia memang tengah menderita 'demam pendidikan'. 

Ada bukti dari riset yang mengatakan tingkat pengeluaran pendidikan yang tinggi di Cina, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Singapura, India dan juga Indonesia.

Dan, ya, cerita ayah Nur dan adik saya, adalah bukti bahwa yang dikatakan BBC itu benar adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun