Mohon tunggu...
Taufiq Rahman
Taufiq Rahman Mohon Tunggu... Administrasi - profesional

Menyukai sunyi dan estetika masa lalu | Pecinta Kopi | mantan engineer dan titik titik...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menjadi Pelobi yang Baik, Pentingkah?

25 Juli 2020   20:03 Diperbarui: 26 Juli 2020   21:56 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melakukan negosiasi. (sumber: apartmenttherapy.com via kompas.com)

Tetapi, (maaf) perusahaan tempatnya bekerja ternyata tak memiliki (cukup) modal untuk membeli barang dan kontrak sudah ditandangani. Pasal-pasal dalam kontrak menyebutkan term atau pasal-pasal pembayaran yang sangat sulit. Tidak ada pembayaran awal dan pembayaran tahap pertama hanya bisa dilakukan setelah barang diterima di lapangan.

Kembali kisah Fitri berulang. Oleh CEO perusahaan, Frans ditugasi melakukan negosiasi dengan pihak pemasok dari luar negeri. Frans meminta pembayaran hanya akan dilakukan setelah barang sampai di Indonesia. 

Pemasok menolak. Frans menawar. Pemasok mau, tetapi mereka meminta 50 persen. Frans menolak. Setelah beberapa kali teleconference, pemasok akhirnya bersedia dibayar setelah barang diterima. Sama dengan kisah Fitri, Frans berhasil!

Bagaimana kisah Frans berhasil melakukan lobi dan negosiasi? Only he knows. Yang jelas, yang sedikit kisahnya sudah dibagikan kepada saya, ia tidak sekedar menggunakan bahasa-bahasa diplomasi standar dan normatif.

Sudah sejak lama saya beberapa kali pernah membaca artikel-artikel yang mengisahkan tentang bagaimana perusahan-perusahaan besar merasa perlu mempekerjakan pelobi-pelobi terbaik dengan bayaran mahal untuk mencoba membujuk perusahaan atau pihak lain untuk kepentingan mereka.

Meskipun tidak sering dikemukakan secara gamblang, kita tentu memahami bahwa dalam menjalankan dan mempertahankan kelangsungan bisnis, mereka tidak dapat lepas dari kegiatan lobi dan negosiasi terutama dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan kegiatan bisnis mereka. Lobi bahkan sudah dilakukan jauh sebelum bisnis dimulai dan masih berada dalam tahap perencanaan.

Lobi membantu menemukan solusi, termasuk solusi jika Anda tidak memiliki modal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun