Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tidak Penting Kereta INKA atau Bekas, yang Penting Bisa Tiru yang Baik

30 Maret 2023   08:43 Diperbarui: 30 Maret 2023   19:39 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KRL di Stasiun Jakarta Kota.| KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA

Kereta Komuter Indonesia hingga saat ini masih merupakan andalan kebanyakan penduduk Jabodetabek untuk transportasi dalam menunjang kegiatan sehari-hari dengan banyak alasan. 

Salah satunya adalah relatif murah alias terjangkau dan juga bebas macet. Tentu saja keberadaan KRL ini sangat membantu walau masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

Namun, baru-baru ini sempat timbul polemik mengenai pengadaan gerbong oleh PT KAI. Idealnya pengadaan gerbong tentunya tidak harus impor, apa lagi kereta bekas dari Jepang.

Namun kalau harus menunggu gerbong dari PT INKA, sementara ada beberapa gerbong lama yang harus  segera dipensiunkan dan akibatnya KAI harus mengurangi gerbong yang beroperasi sekaligus mengurangi frekuensi perjalanan. 

Akibatnya sudah bisa diramalkan, yaitu penumpukan penumpang dan berdesak-desakan terutama pada jam sibuk di pagi serta sore hingga malam ketika pulang kerja.

Kalau ditanya, apakah gerbong buatan INKA atau buatan Jepang yang lebih nyaman, jawabannya tentu akan sangat personal dan kembali ke pengalaman dan pendapat setiap pengguna.

Bagi saya pribadi yang kebetulan pernah menggunakan kedua jenis gerbong tersebut ketika naik KRL, sebenarnya gerbong INKA tampak lebih modern dan ringan dan memberik kesan ruang  kereta yang  lebih luas dan cantik. Namun gerbong KRL eks Jepang memiliki kesan lebih robust dan kokoh. Tentunya ini adalah kesan sejenak melalui penilaian  visual saja.

Namun saya juga punya pengalaman naik gerbong Jepang ini di negara asalnya dan bahkan di negeri lain seperti Myanmar yang menggunakan gerbong eks Jepang. Bagi penumpang, sebenarnya gerbong mana saja asal layak tetap ok asalkan dilengkapi dengan fitur-fitur yang lebih modern dan canggih.

Di Jabodetabek, sebagian besar gerbong KRL baik yang eks Jepang maupun INKA sudah dilengkapi dengan AC yang lumayan dingin, walau sebagian masih ada yang hanya pakai kipas angin.

Namun sebagian besar gerbong masih kekurangan informasi visual baik di dalam mau pun di luar gerbong. Salah satunya adalah stasiun tujuan akhir dan stasiun yang dilewati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun