Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bersama Bung Karno dan Jokowi Napak Tilas Cerita Demokrasi

10 Maret 2021   21:27 Diperbarui: 10 Maret 2021   21:29 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Jokowi dan Bung Karno

Setiap perubahan era kepemimpinan selalu memberi harapan baru akan perbaikan, namun hampir setiap kali juga kita kecewa setelah beberapa waktu berjalan, ternyata perubahan itu membawa kita ke lingkaran yang sama. Memulai dari titik nadir demokrasi dan juga ekonomi serta kesejahteraan.

Demikianlah kalau kita mau jujur melakukan napak tilas sejarah demokrasi Indonesia, sejak negeri ini merdeka hampir 76 tahun lalu hingga dua dasawarsa abad ke 21 telah kita lalui bersama. Dalam satu biduk negeri Indonesia yang terombang-ambing dalam samudra luas nan bergolak yang bernama demokrasi.

Untuk itu ada baiknya kita kembali melihat sejarah. Sejarah panjang bahkan dari yang namanya demokrasi itu sendiri.

Konon, demokrasi hingga saat ini diterima luas di dunia internasional sebagai salah satu atau bahkan satu-satunya sistem pemerintahan yang terbaik yang dianggap bisa memberikan kesejahteraan buat rakyat. Dimana rakyat ikut serta mengendalikan pemerintahan dalam berbagai peran yang multi dimensi.

Bahkan sistem pemerintahan yang pada implementasinya anti demokrasi seperti negeri-negeri komunis pun acapkali menamakan negeri mereka sebagai Republik Demokrasi, bahkan ada yang diberi pelengkap rakyat.

Konsep demokrasi, menurut kisah pertama kali muncul di negeri Barat, dari negeri para dewa, Yunani.  Konsep ini berkembang di zaman Yunani masih berbentuk banyak negara kota yang disebut dengan polis.  

Di Athena , pada sekitar abad ke 5 Sebelum Masehi ini lahirlah konsep akan demokrasi yang dicetuskan oleh seorang filsuf bernama Plato melalui karyanya yang berjudul "Republik".  Menurut Plato Keadilan adalah keselarasan antara akal budi, emosi, dan hasrat. 

Setelah itu, ribuan tahun berlalu hingga konsep demokrasi baru kembali muncul di negara-negara Barat setelah lahirnya Rennaisance atau Kelahiran Kembali.  Pada zaman ini kita mengenal berbagai pemikir seperti John Locke, Jean-Jacques Rousseau, dan Montesque.  

Mereka lah yang dianggap sebagai bapak perintis demokrasi di Barat yang kemudian secara perlahan menyebar dan diterima luas di seantero dunia dengan segala macam model dan ragamnya.

Abad dua puluh membawa perubahan maha dahsyat pada peta politik di dunia. Hampir seluruh tanah jajahan di Asia dan Afrika mencapai kemerdekaannya sementara kemerdekaan lebih dahulu didapat di tanah Amerika Latin sejak awal abad ke 19.  

Hampir semua negeri-negeri yang baru merdeka ini, termasuk Indonesia kemudian mengarungi samudra luas bernama demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun