Mohon tunggu...
taufik hidayat
taufik hidayat Mohon Tunggu... -

Saya seorang Karyawan BUMN bidang IT, dan aktif di Komunitas sepeda di Perusahaan kami. di komunitas sepeda perusahaan saya sebagai ketua, selain hobby bersepeda saya suka menulis puisi dan artikel ringan terutama tentang kondisi sosial kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

B2W dan Parahyangan Terakhir

29 April 2010   12:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:30 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

B2W dan PARAHYANGAN TEAKHIR

"Tiiiit...tiiiiit.....tiiiit..... Ups! ada SMS dari Jakarta", kalau hari jum'at ,23 April 2010, ada agenda penting disana, sementara posisi sudah PW (posis wuenak) di Bandung, artinya besok harus ke Jakarta dan sorenya balik lagi ke Bandung, namanya juga pelaju, Sabtu Minggu di Bandung gowes menelusuri bukit-bukit sekitar bandung, Senin sampai Jumat putar-putar sekitar tempat kost sambil kekantor.

Kalau untuk perjalanan Bandung ke Jakarta pada hari Jum'at paginya mungkin tidak masalah karena jalan Toll Cipularang pasti low traffic, tapi jumat sore, dari Jakarta menuju Bandung, "busyet ,dah" perjuangan hidup dan Mati, huh! Lebay masa iya sampai hidup dan mati.

Kalau pergi ke Jakarta menggunakan mobil dan kembali memakai mobil itu sih biasa, yang tidak biasa apa ya ? , tuing.... tuing....., tiba-tiba ada ide terlintas,

" Bagaimana kalau memakai sepeda ke Jakarta?, ngayuh Bandung Jakarta ?, bukaaaan kalau  begitu sih balik lagi ke Bandungnya  bisa Sabtu depan".

Kombinasi Moda !, memakai  sepeda dan kereta Api !, Nah itu baru pengalaman baru !!!.

Sayapun mulai mengolah ide itu, satu chek jadwal kereta api, gogling di Internet, ada Kereta Api Parahyangan jam 05.00, "cocok jadwal, nih", tapi bukannya Parahyangan mau di phase out ?   daripada salah, sayapun mencoba menelepon 121, call center PT.KA, sejujurnya saya agak pesimistis untuk menelpon call center PT.KA di jam 21.00 begini, mesin penjawab mengatakan bahwa officer sedang melayani , "harap tunggu", kata sang mesin , jangan-jangan sudah ditinggal  pegawainya sejak sore tadi, Okelah kalau begitu saya tunggu.

Tiba-tiba dari seberang sana sang officer menjawab:

"Selamat Malam, dengan Ridwan disini",Upss ..!! ada orangnya rupanya., maaf sudah suudzon tadi, permintaan maaf yang tak terucapkan.

Dia menyampaikan bahwa KA Parahyangan baru akan ditutup tanggal 27 Maret 2010, Sip lah.

Mulailah saya mempersiapkan, segala sesuatunya, sayangnya Seli saya ada di  Jakarta, saya pun melirik MTB rekreasi saya, MTB Branding Telkom, boleh juga tuh., tapi bagaimana caranya membawa sepeda MTB kedalam Kereta Api ?, kalau Seli (sepeda Lipat) mungkin biasa, tapi kalau MTB masuk kereta api? Wah cukup rumit juga.

Karena perjalanan akan dilakukan Sebelum shubuh dan pulangnya pasti malam, maka lampu-lampu saya persiapkan, "waduh !, dudukan lampu Cat Eye saya di Jakarta, lagi", lampunya sih ada di Ransel, dengan segala kekuatan imajinasi, sayapun berhasil menempelkan lampu depan di Fork saya, lucu sekali karena lampu saya ikat dengan selotip,diubel-ubel, tidak terlalu buruk, secara fungsi sudah memenuhi syarat, demikian juga lampu belakang merah yang kedip-kedip, Ok juga,  meskipun dari segi estetika nomor buncit.

Ransel yang merangkap tas kerja dipersiapkan, baju kerja , helm, kaos tangan, bekal makanan dan minum sudah siap, jam sebelas malam pesiapan sudah "ready to gowes ", pasang alarm, karena jam empat pagi harus sudah jalan., "are you Ready ?", Ar......!!!.

"Mau saingan sama Tukang sayur, Pak" sindir istri saya, melihat suaminya kambuh penyakit anehnya.

Jam tiga empatpuluh lima alaram di TG (telepon Genggam), saya meloncat langsung ke Kamar mandi, Tepat jam empat lewat sepuluh mulailah saya mengayuh di kegelapan Antapani menguak kabut pagi, puitis sekali ya.

Jalan terusan Jakarta masih sangat sepi, hanya orang yang akan berbelanja ke pasar saja yang lewat, selebihnya tukang ojeg yang leyeh-leyeh terkantuk-kantuk diatas jok motornya, sepeda menelusuri Jalan Terusan Jakarta, Jl. Jakarta, belok Jl.Ahmad  yani,Jl. RE Martadinata, lurus, ditaman Pramuka belok kiri ambil jalan Aceh, jalan yang Gelap dan penuh pohon mahoni raksasa, lurus terus, sampai jalan Aceh ujung dibelakang Gubernuran, Sayapun Berhenti sejenak karena waktunya sholat shubuh, sayapun sholat meskipun terburu-buru karena waktu sudah menunjukan jam 5 kurang sepuluh menit.

Syukurlah sampai Statsiun Bandung, kereta masih lima menit lagi menunggu, maka saya berlari-lari kecil pergi ke loket untuk membeli Tiket executive, sepeda saya serahkan ke Harry Porter(itu lho bapa-bapa yang suka memikul barang di stasiun) yang suka menunggu di dekat penjualan tiket, dengan sedikit berlari diiringi sang porter kami berlari menuju Kereta Parahyangan di Jalur 4, kalau dilihat dari jauh kami berdua  persis seperti tukang bengkel pinggir jalan dikejar SATPOL PP, dekat jalur 4, sepeda pun diprotoli (ini bukan seli yang artinya Sepeda Lipat tapi ini SeProt sepeda protolan).

Masalah mulai muncul ketika harus menyimpan Frame dan Ban protolan, kalau disimpan diatas, sungguh tidak sopan, karena kalau pas kereta di Rem, Frame sepeda Telkom menimpa ubun-ubun penumpang lain bisa berabe kalau yang tertimpa pak tentara yang sedang duduk dipinggir jendela , sungguh tidak lucu, kereta memang kosong tapi space untuk menyimpan barang seperti sepeda memang tidak ada.

Sayapun menyimpan di antara kursi di barisan paling depan, baru saja mengatur dengan pas, posisi juga sudah bagus, RD aman, tiba-tiba sesosok pria berseragam hijau "puk" kuda, sudah berdiri dibelakang saya, ini dia yang namanya Polsuska.

"Pak, sepedanya simpan di Restoka saja"

Tanpa membantah sedikitpun, karena sambil sibuk mengelap keringat yang menetes didagu, sayapun menurut, dengan diiringi si Harry Potter (Portir tukang angkut barang)  yang menenteng Frame, sementara saya menenteng dua ban berjalan ke Restorka, sepanjang gerbong para penumpang yang siap-siap melanjutkan bobo pagi yang interuptus, melihat sejenak ke saya yang memakai Helm, ransel dan menenteng 2 ban sepeda, sayapun mengangkat dagu, pandangan lurus kedepan biar kelihatan  anggun dan berwibawa, sambil menenteng ban, dalam hatinya mereka mungkin bertanya-tanya "ini orang mencari tukang tambal ban kok di kereta".

Ternyata di Restorka juga tempatnya tidak memadai, karena akan mengganggu lalu lalang, orang yang bolak-balik disana, akhirnya sayapun menemukan tempat yang pas, "voila !" di pintu keluar !, karena pintunya ada empat, saya pikir Om POLSUSKA tidak akan keberatan berbagi pintu keluar dengan  si Brandinga telkom.

Lima menit kemudian kereta berangkat , saya duduk di barisan kedua dari belakang, diseberang belakang ada pegawai PT.KA yang akan Rapat di Jakarta.

Mungkin ini Parahyangan terakhir yang saya naiki, sayapun mengobrol dengan Pak PT.KA yang dibelakang, kata  Pegawai PT.KA yang duduk di sebrang kursi. "nanti semua kereta akan ber AC"

"tapi ada tempat bagasi sepedanya ngga pak ?",

"nanti akan kita pikirkan" katanya (dia Direkturny apa bukan ya ?, saya kok sembarangan usul aja )

"Iya, pak, pikirkankanlah, kombinasi Kereta api dengan sepeda, kalau  dua moda transportasi tersambung dan nyaman  mungkin orang seperti saya akan lebih memilih bawa sepeda naik kereta api daripada bawa mobil ke Jakarta, Suwer pak".

Selama perjalanan saya terpaksa merenung, karena boro-boro mau tidur , lha wong badan masih gemrobyos sama keringat, "kapan ya anggkutan massal seperti kereta ini, bisa bersinergi dengan kendaraan alternatif seperti sepeda?", bentuk sinerginya tidak hanya dua, tapi plus bike lane disetiap jalan protokol plus lagi jalanan teduh oleh pohon, saya "belief" kalau difasilitasi seperti itu cepat dan pasti orang akan memilih sepeda sebagai kendaraan alternatif yang ramah lingkungan, amin

Saya manggut-manggut, apalagi saat kopi pesanan diantar Vita si gadis restorka, manggut-manggut saya ditambah senyum sumringah yang khusus buat gadis ayu.

Ngopi dulu ah.

Jakarta, 24 April 2010.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun