Mohon tunggu...
Taufik Arie Sandy
Taufik Arie Sandy Mohon Tunggu... Praktisioner di ExportHub.id

Praktisi di Bidang Ekspor, Impor dan Logistik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UKM Naik Kelas : Menjadi Eksportir Tangguh di Era Digital

26 Juni 2025   16:15 Diperbarui: 26 Juni 2025   16:15 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tangerang, 26 Juni 2025-Transformasi digital telah mengubah wajah perdagangan global secara drastis, termasuk membuka peluang bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia untuk naik kelas menjadi eksportir tangguh. Dulu, ekspor identik dengan perusahaan besar, biaya tinggi, dan prosedur rumit. Kini, dengan bantuan teknologi dan platform digital, UKM dapat menembus pasar internasional dengan lebih mudah dan efisien.

Salah satu kunci utama dalam meningkatkan daya saing UKM adalah adaptasi terhadap digitalisasi. Melalui platform marketplace global seperti alibaba.com, atau bahkan media sosial seperti TikTok dan Instagram, pelaku usaha bisa mengenalkan produknya ke pasar luar negeri tanpa harus memiliki jaringan distribusi konvensional. Digitalisasi memperpendek rantai distribusi dan memperbesar margin keuntungan bagi UKM.

Namun, menjadi eksportir di era digital tidak hanya soal promosi di media sosial. Diperlukan pemahaman mendalam tentang regulasi ekspor, sertifikasi produk, preferensi pasar luar negeri, dan strategi logistik yang efisien. Banyak UKM yang sudah memulai langkah ekspor namun berhenti di tengah jalan karena kurangnya kesiapan dalam hal administrasi dan legalitas. Di sinilah peran pemerintah, asosiasi eksportir, dan inkubator bisnis sangat penting untuk memberikan bimbingan dan pendampingan.

Program pelatihan ekspor berbasis digital seperti e-learning ekspor, webinar ekspor UMKM, dan konsultasi daring kini banyak tersedia, bahkan gratis. Ini menjadi peluang emas bagi UKM untuk meningkatkan kompetensi dan memperluas jejaring global. Selain itu, berbagai inisiatif pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Bea Cukai juga semakin proaktif memfasilitasi pelaku usaha dalam hal registrasi eksportir, sertifikasi produk halal, hingga pengurusan Certificate of Origin (COO).

Salah satu tantangan yang masih dihadapi UKM adalah pembiayaan ekspor. Banyak pelaku usaha kecil yang kesulitan memenuhi permintaan dalam jumlah besar karena keterbatasan modal kerja. Namun kini, lembaga pembiayaan seperti LPEI (Eximbank), fintech pendanaan, dan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus ekspor dapat dimanfaatkan sebagai solusi akses permodalan.

Tidak kalah penting, UKM juga harus mulai mengelola rantai pasok dan logistik secara cerdas. Penggunaan warehouse management system (WMS), pemilihan mitra logistik yang andal, serta memahami Incoterms 2020 akan sangat membantu dalam kelancaran proses ekspor. Di sinilah UKM harus benar-benar "melek ekspor" dan tidak hanya fokus pada produksi saja.

Dalam menghadapi persaingan global, kualitas produk menjadi kunci. Produk UKM yang memiliki cerita lokal, nilai budaya, dan keunikan justru sangat diminati pasar internasional. Produk-produk seperti kopi single origin, kerajinan ramah lingkungan, makanan olahan khas daerah, hingga produk fesyen etnik kini menjadi komoditas unggulan yang dilirik pasar luar negeri.

Dengan semangat inovasi dan keberanian untuk berubah, UKM Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar ekspor global. Era digital memberikan peluang yang sama bagi semua pelaku usaha, besar maupun kecil. Yang membedakan hanyalah kesiapan dan strategi dalam mengambil peluang tersebut.

Menjadi eksportir tangguh bukan lagi mimpi bagi UKM. Dengan pemanfaatan teknologi digital, kemauan belajar, dan dukungan ekosistem yang tepat, UKM Indonesia dapat naik kelas dan bersaing di pasar global secara berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun