Mohon tunggu...
Taufik akbar
Taufik akbar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UHAMKA

saling memahami karakteristik sesama manusia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Cara Menghadapi Konflik dalam Pertemanan?

24 Januari 2021   17:25 Diperbarui: 24 Januari 2021   18:00 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pertemanan adalah suatu hal lazim yang telah menjadi kebutuhan setiap manusia karena memang manusia tidak akan bisa hidup tanpa adanya orang lain di sekelilingnya dan rasanya sangat jarang jika ada seseorang yang tidak ingin memiliki teman, ya" karena dari semua karakteristik manusia di muka bumi ini pasti ia memiliki teman mau bagaimanapun sifat dan wataknya itu.

Proses pertemanan itu sudah terjadi ketika seseorang dalam usia kanak-kanak berkisar pada umur 4 atau 5 tahunan maka seseorang sudah mulai mengenali setiap orang yang dekat kepadanya, kepada siapa saja ia bermain maka disitulah keaktifan ingatan seorang anak dalam masa-masa bermainnya terlebih juga ketika ia sudah masuk dalam pendidikan taman kanak-kanak atau TK.

Seiring dengan berkembangnya umur ketika seseorang telah mencakup umur remaja berkisar umur 15-19 tahun maka sifat ke kanak-kanakan dalam berteman masih ada walaupun sedikit, hal itu wajar karena pada masa remaja rasa mengontrol emosi itu sangat sulit sehingga sering terjadi konflik terhadap teman sebayanya dan sangat mudah terbawa dalam perasaan.

Seseorang ketika ia sudah mulai beranjak dalam usia 19 ke 20 tahun maka akan mulai muncul pemikiran dewasa dalam dirinya, maka pada saat itulah sifat ke kanak-kanakan dalam pertemanan akan hilang dan beranjang ke sifat yang lebih dewasa, maka dalam usia itulah banyak sesorang yang bisa mengontrol emosional dalam menghadapi konflik pertemanan, jujur saja" saya pun ketika menghadapi teman yang sedang emosi maka saya pun berdiam atau menenangkannya agar emosinya mereda karena saya berpikir pertemanan akan terjaga dengan baik jika di antara kita saling menghargai dan berempati satu sama lain.

Jika dalam pertemanan mengalami konflik maka akan mudah menghadapinya dengan bersikap dewasa serta saling mengerti dan tidak meninggikan ego masing-masing, karena jika suatu konflik di selesaikan dengan ego tersendiri maka tidak akan selesai sampai kapan pun, pada hakikatnya dimanapun konflik itu berada dan seperti apapun watak seseorangnya maka hanya bisa diakhiri dengan cara dewasa seperti saling memaafkan dan mengikhlaskan.

Ada beberapa cara yang sangat efektif  dalam menyelesaikan konflik pertemanan;

  • Memahami kerakter 
  • dalam berteman tidak mungkin kita tidak tahu karakter teman kita apalagi teman atau sahabat lama, maka dari situlah kita harus memahami jika ia memiliki karakter yang keras atau egois maka kita harus mengalah karena jika seseoarang yang sama-sama memiliki sifat egois saling berhadapan dalam menyelesaikan konflik maka tidak akan menemukan jalan keluarnya.
  • Sikap menghargai
  • Menghargai persepsi satu sama lain adalah kunci dari jalan keluarnya sebuah konflik dalam pertemanan, dengan saling menghargai maka apapun masalah yang tengah di hadapi akan terasa ringan di selesaikan.
  • Saling percaya
  • Dalam menjalin pertemanan atau persahabatan rasa saling mempercayai harus dimiliki, walau sedang dalam menghadapai masalah maka rasa percaya itu di butuhkan. Dalam pertemanan tidak akan selalu halus pasti ada saja lubang yang harus di hadapi bersama, karena suatu masalah itu timbul karena adanya misscom satu sama lain, maka dari itu rasa percaya harus ada agar menciptakan pertemanan yang harmonis.
  • Saling intropeksi terhadapa diri sendiri
  • Ketika menyelesaikan konflik kebanyakan akan di akhiri dengan mengintropeksi diri masing-masing lalu meminta maaf, karena dengan mengakui kesalahan masing-masing maka secara otomatis telah megambil kesepakatan atau jalan tengah dari sebuah masalah dan tidak ada yang merasa di rugikan atau di menangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun