Mohon tunggu...
Taufik Hasibuan
Taufik Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Guru Alif Alif

Guru Alif Alif

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Lawan Pembodohan "Guru Melek Politik"

13 Maret 2019   06:04 Diperbarui: 13 Maret 2019   07:32 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hiruk pikuknya PEMILU mulai terasa, intensitas serangan mulai keras. berbagai opini mulai ditebar, memaksa segenap warga untuk ikut berpartisipasi di dalamnya. Pemilu tidak lagi menjadi lahannya para segelintir oknum politisi, akan tetapi sudah merambah keseluruh keseluruh lapisan masyarakat. 

Di Unjuri time ini masing masing mulai menggerakan segenap kekuatannya, Finansial, Relasi bahkan intelegen pemilu mulai turun, Konsultan politik mulai grasak grusuk.

Regulasi pemilihan lima tahunan ini menjadi trend di masyarakat, misalkan dari data KPUD PADANG LAWAS 64% pemilih, menggunakan hak suaranya pada pilpres, pileg, 2014 lalu. 

Itu artinya masyarakat sudah mulai sadar akan regulasi pergantian Pimpinan, dan Juga legislator tersebut. menjadi suatu hal yang terpenting dalam mewujudkan kesejahteraan mereka.

PEMILU menjadi instrumen untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, ketika salah dalam memilih wakil, (DPRD) maka suara rakyat tidak terwakilkan lagi di dalam agenda pemerintah. 

Sebagaimana DPRD menjadi wakil rakyat, menyampaikan aspirasi rakyat. sebagai control dalam setiap kebijakan dan keputusan politik yang di terapkan pemerintah. 

Maka Oknum DPR yang tepat tentunya mereka yang menyuarakan aspirasi masyarakat itu sendiri. Bukan Anggota Legislatif yang mencari penghidupan, menumpang nama saja dalam catatan Demokrasi. namun semasa priodenya kontribusi untuk konstituennya sama sekali nihil.

Sedangkan PILPRES adalah regulasi memilihi pemimpin, orang yang akan menjadi supir. ibarat gerbong kereta api, PRESIDEN yang membawa dan mengarahkan gerbong gerbong agar tetap di jalurnya, dan memastikan sampai pada tujuan. kepercayaan penuh diberikan kepada mereka yang terpilih nantinya. 

Mereka adalah putra putra terbaik bangsa ini yang mengabdikan diri bagi bangsanya. Tinggal masyarakat yang menentukan, apakah bertahan pada situasi yang lama atau membuat perubahan yang lebih baik kedepannya. 

Masyarakatlah yang menjadi penentu, bukan wasit, bukan lesmen apalagi penonton, merekalah aktornya. Mampu tidak mereka menggolkan cita cita politik mereka, itu kembali kepada masyarakat jua.

Kalangan pedagang, tak mau kalah dengan suasana PEMILU, maka isu yang mereka angkat tentunya tentang soal market (pasar). soal harga kebutuhan pokok, soal transfortasi, dan bahkan soal kondisi infrastruktur pasar tradsional yang tak layak digunakan sebagai sarana tempat jual beli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun