Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Penulis - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Kembali Meletakkan Islam di Atas Segala Kepentingan

16 Mei 2019   16:09 Diperbarui: 16 Mei 2019   17:09 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: @caknundotcom

Lalu Simbah juga sedikit menceritakan tentang fitnah yang menyeruak, terutama tentang istana. Dua kali Simbah ke istana, pertama pada zaman Pak Soeharto dan itu untuk menjadi mursyidnya Pak Harto agar legowo. Yang kedua, ketika zaman Gus Dur dimana Mbah Nun ke istana untuk menemani Gus Dur ketika keluar istana dan memberikan koonferensi pers kepada para wartawan. Jadi dari kedua kejadian Simbah menyimpulkan bahwa "Saya itu ke istana pada dasarnya hanya untuk menyeret keluar presiden." kata Mbah Nun disambut tawa para jamaah. Jadi jangan hanya luarnya saja yang kita lihat.

Malam itu juga hadir Bu Novia yang menambah kemesraan pada malam itu. Beberapa nomor lagu dibawakan oleh istri Cak Nun yang memiliki suara yang sangat merdu. Para jamaah selalu dibuat kagum dengan keindahan suara Ibu Via ini. 

Dilanjutkan dengan permainan simulasi yang selalu ditampilkan oleh Kiai Kanjeng dan khas dengan "burung kakak bundar"nya. Kalau kalian belum pernah mengikuti, sekali-kali mesti mencoba merasakan sensasinya mengikuti kegembiraan ini. 

Bahkan sepasang suami-istri yang sudah agak sepuh pun bisa ikut menikmati kegembiraan ini dari tempat tamu undangan. Semoga selepas pulang dari acara semakin mesra, nggih.

Di penghujung acara tak ketinggalan Pak Muzzamil juga menyampaikan beberapa ilmunya. Dimana intinya adalah kita jangan sampai salah memposisikan islam di dalam kepentingan apapun. Keadaan yang sudah terlanjur tidak jelas seperti sekarang ini lebih dikarenakan mereka meletakkan islam di bawah kepentingan mereka disaat seharusnya jika mereka muslim haruslah islamnya yang diutamakan. 

Ketika ada pemilihan, kan seharusnya ketemu karana sama-sama islam. Semua bersaudara tapi akhir-akhir ini menjadi aneh. Disaat Islam itu sendiri mesti ditaruh diatas segala-galanyanya. 

Namun kenyataan seolah mengatakan bahwa kamu sebenarnya islam tapi kok 01 atau 02, misalnya. Disaat pedomannya sudah terbalik seperti itu, wajar saja jika apa yang seharusnya menjadi saudara lantas berubah menjadi lawan.

Gamelan KiaiKanjeng (@kiaikanjeng)
Gamelan KiaiKanjeng (@kiaikanjeng)
Kalau kenyataannya sudah seperti itu, untuk apa mengikuti agama islam? Bukannya Islam sendiri adalah suatu jalan yang lebih darisekedar petunjuk. Untuk apa? Sudah jelas untuk menjalani samudera kehidupan yang begitu amat luas.

Acara pun segera dipungkasi karena waktu telah menunjukkan pukul 01.00 dinihari. Sholawatan yang dipimpin langsung oleh Mbah Nun dilanjutkan do'a yang dihaturkan oleh Pak Muzzamil menjadi pertanda akhir dari acara sinau bareng pada malam itu.

Bimomartani, 14 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun