Mohon tunggu...
Tatin At-tin
Tatin At-tin Mohon Tunggu... pegawai negeri -

berteman lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mesin Cuci, Logika Fuzzy dan Inovasi Motor

4 Februari 2012   17:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:03 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam sistem intelegensi kita mengenal metode reasoning, dimana dalam metode reasoning logika fuzzy menduduki tingkatan yang sering dipelajari. Fuzzy sendiri diartikan kebingungan, ketakjelasan, atau kegalauan, sedangkan metode fuzzy adalah logika yang ingin menjelaskan ketidakjelasan. Dalam metode fuzzy ada 6 langkah yang perlu diperhatikan yaitu fuzifikasi, operasi fuzzy, implikasi, komposisi dan defuzifikasi. Nah dalam proses fuzifikasi suatu masalah yang komplek dan membingungkan yangmerupakan bahasa manusia di ubah kedalam bahasa mesin.

Di Jepang pada tahun 1990 sebuah mesin cuci tercipta menggunakan metode fuzzy dimana putaran mesin dan kotoran disesuaikan sehingga menghasilkan pakaian yang bersih.

Cara kerjanya seperti demikian:

Fuzzy sistem

jenis kotoran dan putaran mesin yang tepat

ukuran kotoran

sensor optik

klo dijelaskan mesin cuci dipasang sensor optik untuk melihat cahaya yang masuk, ketika kotoran banyak maka intensitas cahaya kecil dan waktu perjalanan cahaya lambat ini akan mempengaruhi putaran yang cepat. Nah dalam metode fuzzy dipelajari perbandingan antar intensitas cahaya, waktu perjalanan cahaya dan perputaran mesin yang dihasilkan sehingga menghasilkan putaran yang tepat untuk setiap pakaian.Dari hasil penelitian intensiatas cahaya yang besar 500 lumen, dan kecil 100 lumen lalu waktu perjalanan cahaya cepat 600cm/detik lambat 100cm perdetik dan kecepatan putaran mesin tinggi 70 putaran/menit dan rendah 20 putaran/menit. Dari perbandingan semuanya diperhitungkan secara matematika sehingga menghasilkan putaran yang tepat untuk setiap pakaian. Hebat.

Nah saya ingin menganalogikan metode fuzzy pada mesin cuci ke motor yamaha.Sebagaimana diketahui akhir-akhir ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang berupa tabrakan kendaraan yang disebabkan oleh human eror. Saya ingin menganalogikan dan berandai-andai. Jika ada suatu motor yang mempunyai sensor yang dihubungkan dengan kecepatan motor, dimana sensor itu diperbandingkan dengan kecepatan motor yang tinggi atau rendah, misalnya saja ketika ada lubang beberapa meter sensor aktif secara otomatis lalu mempengaruhi kecepatan motor tersebut sehingga kecepatan melambat dengan sendirinya sehingga tidak terjadi kecelakaan, karena bisanya kecelakaan terjadi karena ada lubang dan kecepatan motor tinggi sedang pengendara tidak mengetahui ada lubang didepan. Sebagaimana kecelakaan motor yng terjadi pada artis terkenal dikarenalkan kecepatan yang tinggi dan ada lubang sehingga terjatuh.

Satu lagi tabrakan kendaraan terjadi biasanya karena kecepatan yang tinggi antara 2 kendaraan, mungkin kalau kecepatan kecil saling bertumbukan tak akan menyebabkan kerusakan yang parah, nah bagaimana kalau dikendaraan dipasang sensor yang bisa mendeteksi kendaraan yang saling mendekat dari arah berlawanan atau disampingnya yang akan menyebabkan terjadi tabrakan itu akan memperlambat kecepatan dari motor tersebut, sehingga kalaupun terjadi tabrakan tidak akan menyebakan kerusakan yang berarti.

Ini mungkin hanya sekedar hayalan saya, tapi andai ada perusahaan kendaraan yang bisa membuat teknik metode fuzzy ini mungkin akan jadi inovasi no 1, tentu saja banyak yang harus diteliti dulu misal dari segi kecepatan berapa yang bisa menyebabkan kecelakaan lalu jarak antar kendaraan berapa yang bisa menyebabkan kecelakaan , atau jarak dengan benda berapa yang akan menyebabkan tumbukan dan hallainnya.

Maaf ini mungkin hanya tulisan iseng sekedar sumbang saran tapi jika ada inovasi kendaraan yang dapat mengurangi kecelakaan berkendaraan mungkin itu bisa jadi pangsa pasar yang bagus dimasa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun