Hari ini saya bersama suami ngabeubeurang ke museum yang ada di kota Sukabumi. Salah satu alasan kami berkunjung ke museum ini karena memiliki banyak koleksi sejarah islam serta budaya dan sejarah Sunda.
Kami berangkat dari rumah pukul 09.30, dari Cibadak langsung menuju ke Sukabumi kota. Sebelum Degung kami belok kiri ke jalan Merbabu menuju ke Komplek Pesantren Dzikir Al-Fath karena lokasi museum ada di dalam pesantren tersebut.
Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih setengah jam, kami sampai di depan komplek pesantren. Saat masuk kami bertanya ke santri yang sedang duduk di sekitar gerbang di mana letak bangunan museumnya, ternyata dekat hanya beberapa meter saja.
Di depan museum ada penjaganya seorang anak muda, kami diminta mengisi daftar hadir dan membayar biaya masuk sebesar Rp 10.000,00 per orang sedangkan untuk pelajar atau mahasiswa dikenakan biaya Rp 5.000,00.
Saya melihat daftar hadir, ternyata pengunjung selama bulan Ramadan ini cukup banyak karena setiap hari selalu ada saja yang datang. Kebanyakan yang datang adalah mahasiswa dan guru yang membawa rombongan siswa. Selain dari kota Sukabumi, pengunjung ada juga yang datang dari Cianjur dan Sagaranten
Kami disambut oleh 2 orang santri perempuan yang akan membantu mengelilingi museum dan menjelaskan tentang koleksi-koleksi benda yang ada di sana.
Museum Prabu Siliwangi, Destinasi Wisata Pilihan utuk Ngabeubeurang Sambil Belajar Sejarah
Saat masuk langsung terlihat koleksi foto-foto pejabat yang pernah berkunjung bersama pendiri museum ini yaitu Prof. DR. KH. M. Fajar Laksana, SE., CQM., MM., Ph.D, Â yang merupakan keturunan ke-17 dari Prabu Siliwangi. Tampak dalam foto ada gubernur Jawa Barat saat itu yaitu Bapak Ahmad Heryawan yang sedang meresmikan museum ini pada tanggal 4 Mei 2011.
Ada juga foto Bapak Prabowo yang pernah berkunjung ke sini pada tahun 2012, foto mantan Gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil, foto mantan wakil Presiden Bapak Ma'ruf Amin dan yang terbaru adalah foto Menteri Kebudayaan Bapak Dr. Fadli Zon, S.S, M. Sc yang sedang menandatangani buku "Museum Prabu Siliwangi" yang diluncurkan pada tanggal 29 Januari 2025.