Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Semua Anak Beruntung, Ada yang Sekolah Sambil Berjualan Bakso

5 Juni 2021   13:54 Diperbarui: 5 Juni 2021   14:01 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa waktu terus berlalu, sampai juga di akhir tahun pembelajaran bagi siswa kelas 9. Pada tanggal 4 Juni 2021 sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Dinas Kabupaten, pihak sekolah telah mengundang orang tua untuk menerima pembagian surat kelulusan siswa.  

Pembelajaran daring yang dilaksanakan setahun penuh merupakan tantangan terberat yang harus dihadapi oleh guru dan siswa. Terutama bagi guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai wali kelas, karena memiliki tanggung jawab untuk selalu memastikan siswa-siswanya tetap mengikuti pembelajaran pada semua mata pelajaran.

Pada setiap rapat awal bulan, Kepala Sekolah selalu mengingatkan kepada guru-guru tentang tujuan dari belajar dari rumah yaitu memastikan hak setiap siswa untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat COVID-19.

Beberapa upaya yang dilakukan oleh guru ataupun wali kelas terhadap siswa yang memiliki kendala, antara lain memanggil siswa dan orang tua ke sekolah, memberikan motivasi setiap hari di grup kelas, selalu berkomunikasi dengan orang tua, mengirim pesan atau menelepon langsung siswa serta berkunjung ke rumah bagi siswa dan orang tua yang sulit dihubungi. Hal ini dilakukan supaya siswa bisa mengikuti pembelajaran dan menghindari hal yang tidak diinginkan yaitu siswa mengalami putus sekolah di tengah jalan.  

Ada salah satu siswa yang menarik perhatian saya sebagai wali kelas, namanya Aji (bukan nama sebenarnya). Pada awal pembelajaran di semester satu, hampir semua anak sudah masuk grup kelas kecuali Aji. 

Saya berusaha mencari informasi ke wali kelas sebelumnya dan bertanya kepada teman-teman sekelasnya tetapi tidak berhasil. Baru seminggu kemudian, neneknya menelepon dan memberikan kabar sehingga akhirnya Aji bisa bergabung ke grup kelas.

Setelah sebulan berjalan, ternyata Aji kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sayapun memanggilnya untuk datang ke sekolah dan menanyakan tentang keadaan di rumah dan kendala apa saja yang dihadapi olehnya.

Dari informasi yang disampaikan, Aji tinggal bersama kakek dan neneknya karena orang tuanya bercerai dan masing-masing sudah menikah lagi. Aji setiap hari membantu kakeknya berjualan bakso di kios, sehingga dia kesulitan mengikuti pembelajaran secara tepat waktu. Kakeknya hanya berada di kios sampai pukul 12, sehingga Aji yang melanjutkan berjualan sampai sore atau malam hari.  

Saya memberikan nasihat kepadanya supaya bisa membagi waktu. Bila tidak bisa mengikuti pembelajaran sesuai jadwal, Aji bisa belajar pada malam hari dengan membaca informasi pembelajaran yang ada di grup WA ataupun classroom.

Sayapun memberikan informasi kepada semua guru yang mengajar tentang kondisi yang dihadapi olehnya, supaya mereka memahami dan memaklumi apabila Aji sering terlambat mengikuti pembelajaran.  

Saya dan guru yang lain sering memberikan motivasi kepadanya melalui pesan ataupun pada saat Aji datang ke sekolah. Terkadang karena tidak punya kuota, pesan yang saya kirim kepadanya baru dibalas beberapa hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun