Kemarin, pagi-pagi saya ke kampus. Sudah lama sekali gak ke kampus pagi-pagi. Mungkin karena status sudah alumni. Eh, gak juga sih. Mungkin karena tidak ada agenda pagi-pagi di kampus, setelah sekian lama. Ohya, saya alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Ada yang sama? Vivat! : )
Rabu siang, sahabat saya mengirimkan pesan singkat. "Besok ada acara di kampus? Ayok ikut acara ini." Dia mengirimkan gambar setelahnya. Saya baca. Peresmian STP - INKUBATOR dan PUI Industri Kreatif. Begitu judulnya. Karena kemarin saya tidak punya jadwal khusus, sayapun mengiyakan.
What? Where? Yeah. Even teman-teman, mas dan mbak, pak dan bu adalah alumni ITS. Sama seperti saya, pasti akan bertanya, apa dan dimana gedung itu. Sayapun selama ini tak pernah mendengar nama gedung itu. Awalnya saya pikir, itu adalah nama gedung "twin tower" yang berdiri di sebelah Jurusan Teknik Informatika. Gedung baru yang menjulang, paling tinggi di ITS yang pernah ada. Tapi saya salah.
Gedung Automotive & Forensic Centre STP ITS berada di antara ROBOTIKA dan Ex-Asrama PENS. Gedung ini adalah satu dari beberapa gedung yang berdiri di atas lahan Technopark ITS. Bila kita amati seksama, jalan masuk ITS, dari arah Jalan Mulyosari, ada taman kecil di median jalan. Diatasnya didirikan signage Technopark ITS.
ITS salah satu PTN BH di Indonesia
ITS bukan hanya tentang teknik. ITS adalah kombinasi unik antara rumpun keilmuan sains, teknik, bisnis dan seni. Dan ITS menjadi salah satu perguruan tinggi negeri badan hukum (PTN BH) di Indonesia. Yaitu perguruan tinggi negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus sebagai badan hukum publik yang otonom. Dulu status itu dikenal sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dan Badan Hukum Pendidikan (BHP). Kini disebut dengan PTN BH. Tak hanya ITS, ada beberapa kampus lain. Tapi sayapun tidak hafal. Just google it!
Nah dengan statusnya sebagai PTN BH, ITS dituntut untuk memiliki kemandirian. Kemandirian yang bermuara pada kontribusi bagi perekonomian nasional. Selama ini ada stigma, perguruan tinggi hanya menghasilkan penelitian yang ujungnya ditumpuk di perpustakaan. Atau publikasi jurnal ilmiah semata. Untuk membuang jauh stigma itu, PT dituntut untuk mampu menghasilkan produk inovatif. Hasil penelitian berkesinambungan yang bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Itulah mengapa, ITS sebagai PTNBH diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut. ITS dituntut mampu mengembangkan inovasi, technopreneur dan aplikasi bisnisnya untuk mendukung revenue generation ITS. Tahun 2035 ITS diharapkan sudah menjadi sebuah techno-preneural university. Maka, ITS juga Kemenristekdikti menilai perlu menyediakan sebuah kawasan khusus. Kawasan yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan menyeluruh dan berkesinambungan untuk percepatan proses hilirisasi hasil penemuan (riset) para inventor ITS.
STP adalah satu dari sekian banyak fasilitas yang menurut Kemenristekdikti wajib ada. Dan menjadi ciri perguruan tinggi yang telah berstatus sebagai PTN BH. Tahun 2016, ITS menelurkan masterplan pengembangan kawasan STP. Dan kemarin, adalah puncak peresmiannya.