Saat gencar genjarnya aksi  gerakan anti hoak, muncul pernyataan menteri pendidikan dan kebudayaan Muhajir Efendi yang menyatakan bahwa  beliau  salah seorang menteri yang sering kena hoak dan sering dibuli.pernyataan tersebut membebri pengakuan bahwa memang sering muncul kebijakan yang belum jelas sudah rame diwacanakan, kurang dari setahun beliau menjabat wacana wacana menjadi topik hangat dimedia masa  dan menjadi pembahasan yang rame yang ujung ujung tidak jadi dilaksanakan , diantara waca tersebut antara lain..
Pertama full day school wacana pertama yang dilontarkan dan membuat heboh seantero negeri mengingat situasi dan kondisi persekolah kita yang belum  bisa mengimplementasikan program tersebut, jangankan untuk daerah diperkotaan, tidak semua sekolah bisa melaksanakan dilihat dari sarana prasana yang belum mendukung, belum lagi adanya penolakan dari masyarakat yang masih mengharuskan anak anaknya  mengikuti program  dimadrasah sore harinya, ahirnya wacana hanya dilaksasnakan secara piloting dibeberapa sekolah dan itupun untuk jenjang SD dan SMP
Kedua wacana beban kerja guru yang mengharuskan guru  mengajar 40 jam pelajaran dengan lima hari kerja  namun sampai sekarang  peraturan yang mendukungnya belum juga muncul padahal sebleumnya diwacanakan akan mulai dilaksanakan di awal semester kedua atau bulan januari 2017 ini, selanjutnya  muncul juga  wacana kepala sekolah yang tidak untuk mengajar  tetapi fokus untuk pelaksanaan supervisi , manajerial serta kewirausahaan. Sampai sekarang pun belum ada kejelasan
Ketiga. Wacana yang masih hanyak yaitu dilaksanakan moratorium UN , elemen masyarakat  bergembira menyampbut  wacana ini saking hangatnya sampai dibahas dalam dua kali rapat terbatas oleh presiden dan ahirnya diputuskan UN  tetap dilaksanakan.
Wacaca  wacana tersebut merupakan wacana yang mendapat respon yang hangat dari masyarakat, belum lagi wacana wacana lainnya yang hanya diketahi dilingkungan kementrian dan jajarannya
Dari sekian wacana tersebut menggambarkan proses  pengambilan kebijakan tidak dilakukan melalui analisis dan pembahasan yang mendalam sehingga  menimbulkan kegaduhan  atau memang sengaja sebelum program tersebut dilaksanakan dilempar dulu  untuk mendapatkan tanggapan dari masyarakat maupun pakar,
Langkah melempar wacana  ini nampaknya suatu langkah yang menarik sebab  dengan adanya pro kontra bisa diukur kekuatan mana yang dominan, kalau yanh pro banyak dilaksanakan sedangkan kalau sebaliknya yang kontra  paling banyak di hentikan, pengambilan keputusan yang sangat cantik tanpa mengeluarkan biaya tinggi namun kalau terus terusan dilaksnakan nampaknya cape juga....semoga...