Mohon tunggu...
Tasya NikenDamayanti
Tasya NikenDamayanti Mohon Tunggu... Lainnya - TASYA

Man saara 'ala darbi washola

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masih Bisa Diubah

1 Juni 2020   16:38 Diperbarui: 1 Juni 2020   16:42 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah ada masalah dengan orang pendiam ? tidak. Namaku Aya. Aku siswi yang masih duduk dibangku kelas 11 SMA negeri yang ada di Jawa.

Seringkali aku bingung saat teman-teman membicarakan apa yang aku tak tahu (luar konteks pelajaran) dan pada saat itu juga aku hanya diam senyum-senyum sendiri. Teman-temanku yang lain juga heran mengapa aku betah jadi pendiam ?

Tapi, pada waktu itu prinsipku "Bicara seperlunya dan yang penting-penting saja,jangan ikut-ikutan bicara yang tidak penting apalagi ghibahin teman ". Nah waktu itu aku ada niatan hijrah dari segi penampilan, akhlaq, sikap, dll. 

Aku sering lihat ceramah, sharing video-video ceramah distatus sampai-sampai aku di katain  "ustadzah" di kelas.  Dua minggu berjalan lancar Alhamdulillah karena ada teman juga yang ingin diajak hijrah walau cuma satu anak sih , jadi rasanya ringan gitu. Saat acara malam keakraban waktu study tour di Bali juga aku dicap "ter-alim" dan ikut nominasi.

Seiring berjalannya waktu  aku semakin mengurungkan niat hijrahku , memang tidak semudah itu untuk beristiqamah. Jadi terbatas dalam berteman dan aku tidak suka itu. Dan teman-temanku berkata "Capek jadi pendiam ya ? jadi pada nggak nyaman cerita sama kamu haha" kemudian "iya, aku mau belajar ngomong ni" kataku. Dari percakapan itu intinya aku capek jadi pendiam.

Aku sering bingung  dan "speechless" mau membicarakan apa ini aku juga tidak tahu. Terus kalau mau memulai bicara itu apa yang keluar di mulut dengan pikiranku yang sudah aku rancang ini seringkali berlawanan . Aku berpikir "Apa jadi pendiam itu salah ?". 

Temanku Via, dia pandai sekali berbicara baik didepan umum atau dimanapun. Tidak ada rasa malu dalam benaknya, Sampai-sampai aku iri mengapa aku tidak bisa seperti Via. 

Suatu hari aku bertanya pada Via saat jam pelajaran Bu Evi kosong "Vi, kok kamu bisa pd bicara di depan kelas tanpa grogi, mengutarakan pendapatmu ,bisa mencairkan suasana dengan cerewetmu itu, jadi mc pula ... Emm gimana caranya ?". 

"Kamu latihan bicara didepan cermin dulu, belajar menyampaikan narasi dengan baik, yang terpenting nggak usah peduli apa kata orang kan mereka nggak berkontribusi didalam hidupmu, jangan takut gagal . 

Kalau gagal ya coba lagi, gagal coba lagi terus menerus sampai kamu bisa. Terus, jauhkan pikiran takut salah ngomong gitu " jawab Via. "Tapi bagaimana cara menyampaikan narasi dengan baik Vi ?". " ya kamu  belajarlah bagaimana menyampaikan sebuah cerita yang enak didengar. Coba amati temanmu yang jago bercerita atau tonton dari video youtube. Manfaatin teknologi sebaik mungkin dong,jangan cuma buat buka hal-hal yang nggak penting aja " katanya. "Okeedeh... terimakasih Via"ujar aku . 

Mulai saat itu aku mencoba satu persatu  cara-cara agar percaya diri berbicara dari Via .

Sekian  & terimakasih 

oiya maaf apabila masih banyak kekurangannya , masih belajar :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun