Mohon tunggu...
Tasya RomadhonaS
Tasya RomadhonaS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kamda Tasikmalaya

Tugas KKN-21

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Tematik UPI 2021: Peran Guru di Masa Pandemi Covid-19

26 Juli 2021   12:24 Diperbarui: 26 Juli 2021   13:41 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

223d9377-da51-4792-bf49-f7e3bc7eed9f-60fe58841525103dbe17ee13.jpg
223d9377-da51-4792-bf49-f7e3bc7eed9f-60fe58841525103dbe17ee13.jpg
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.
Mengikuti protocol dari World Health Organization (WHO), Kemenkes dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Berikut 15 protokol penanganan Covid-19 di lingkungan dunia pendidikan;

Dinas Pendidikan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mengetahui rencana atau kesiapan daerah setempat dalam menghadapi Covid-19.
Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol di berbagai lokasi strategis di sekolah sesuai jumlah dibutuhkan.
Menginstruksikan warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya Informasi daftar negara dengan transmisi lokal Covid-19 dapat diakses di www.covid19.kemkes.go.id

Warga negara kini diwajibkan untuk “stay at home” “Social distancing” dan “phisycal distancing” sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan penularan virus corona. Pemerintah benar-benar ketat dalam menindaklanjuti hal ini. Namun jika kegiatan bersekolah sudah diliburkan untuk sementara, lalu bagaimana dengan nasib pendidikan negeri ini?

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim telah mengeluarkan surat edaran Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19 pada 24 Maret lalu dimana salah satu kebijakannya yaitu menetapkan bahwa proses belajar untuk sementara dilakukan secara online dari rumah masing-masing. Dengan demikian, tidak akan terjadi tatap muka antara guru dengan siswa. Padahal, interaksi guru-siswa dalam proses pembelajaran sangat penting untuk mengetahui kemajuan proses belajar siswa. Dengan adanya proses belajar daring, guru harus benar-benar memerhatikan belajar siswa yang dilakukan secara online.

Peran guru kini sangatlah penting mengingat proses belajar sudah tidak bisa bertatap muka lagi. Guru harus benar-benar berupaya semaksimal mungkin agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan secara online. Guru adalah orang pertama dan utama motor pendidikan negara, mengingat pendidikan adalah wadah pencetak generasi bangsa. Oleh karena itu, ditengah maraknya wabah cirus corona ini, beberapa peran guru yang  sangat”urgent” yaitu:

1. Guru Sebagai Motivator
Guru tetap memberikan materi atau penugasan terhadap siswa disertai dengan motivasi pada siswa untuk tetap semangat dalam belajar ditengah maraknya virus corona. Guru juga harus memberikan nasihat atau hal-hal yang bersifat positif agar siswa tidak terlalu parno akan pandemi corona. Dilain sisi, guru juga harus memerhatikan mood belajar siswa agar tidak terlalu stress akibat tugas. Guru hendaknya mengajar daring dengan tetap memberikan penjelasan pada siswa, bukan semata-mata hanya dengan memberikan tugas secara terus menerus sebab siswa juga butuh penjelasan untuk memahami materi yang dibahas.

2. Guru sebagai Inovator
Proses belajar yang dilakukan secara online mengharuskan guru untuk menguasai teknologi. Guru harus inovatif terhadap media maupun metode yang terus berkembang. Sesuai dengan keadaan saat ini, guru hendaknya menguasai beberapa cara untuk belajar secara online, misal melalui zoom, google classroom, wa, line, dan sebagainya. Metode yang diterapkan juga akan berbeda dari biasanya sebab belajar tidak berlangsung “face to face”. Guru harus pintar-pintar memilih metode yang akan digunakan dalam proses belajar daring ini.

3. Guru sebagai Evaluator
Setelah proses pembelajaran daring dilakukan, guru harus mampu mengevaluasi apa kekurangan dari sekolah online, masalah-masalah yang timbul pada siswa maupun saat proses pembelajaran , apakah siswa menerima materi dengan baik atau tidak , dan masalah lainnya.

Peran guru di atas hanya sebagian saja, masih banyak lagi peran guru lainnya. Namun, ketiga hal di atas perlu diperhatikan dikala siswa belajar secara online untuk beberapa waktu ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun