Fir'aun itu amat terkenal kesombongannya. Saking sombongnya, dia menganggap dirinya tuhan. Allah SWT mengutus Nabi Musa a.s dan Nabi Harun a.s untuk mendakwahinya sebagaimana tertulis dalam Al-Quran surat Thaha ayat 43-44:
"Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah malampaui batas;maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut."
Tapi Fir'aun tak bergeming. Kesombongannya makin tak terbendung dan kian membumbung. Nasihat yang disampaikan oleh Musa dan Harun tak digubris meski sudah diiringi mukjizat. Kedua nabi tidak punya pilihan. Mereka pun mendakwahi Fir'aun secara lebih terbuka dan lebih keras. Kerasnya sikap Nabi Musa a.s. terekam dalam Al Quran Surat A-Isra ayat 101-102:
Dia (Musa) menjawab: “Sungguh, engkau telah mengetahui, bahwa tidak ada yang menurunkan (mukjizat-mukjizat) itu kecuali Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sungguh, aku benar-benar menduga engkau akan binasa, wahai Fir’aun.”
Fir'aun pun makin gusar dan marah. Dia dan pasukannya memburu kedua Nabi beserta pengikutnya. Dan kita semua tahun akhir ceritanya. Dalam perburuan itu Fir'aun ditenggelamkan di laut Merah.
Saya sebenarnya jauh dari pantas untuk menafsirkan sebuah ayat Al-Quran. Tapi dari makna yang tersurat setidaknya saya dapat mengambil sebuah pelajaran, khusus bagi diri saya pribadi tentunya.
Bagi saya kisah Fir'aun dan Nabi Musa merupakan sebuah purwarupa atau prototypetentang metode mendakwahi seorang public figure.Caranya diawali dengan bersilaturahmi (Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun). Kemudian menyampaikan pesan dengan tutur kata yang lemah lembut serta dengan perilaku yang menjunjung tinggi etika (mustahil berkata lembah lembut, tanpa etika). Dan yang terakhir kita mendoakannya.
***
Beberapa hari terakhir, masyarakat Indonesia sedang diguncang dengan polemik "Si Pesek Bermuka Jelek". Polemik ini bermula ketika Ust Abdul Somad, ustad yang lagi digandrungi, menjawab pertanyaan jamaah mengenai pendapatnya tentang artis Rina Nose yang memilih untuk tidak lagi mengenakan jilbab.
"Siapa Rina Nose?" Jawab sang Ustadz sambil menengok ke arah jemaah di dekatnya mencari tahu. "Artis? Yang pesek itu? Saya kalo artis jelek kurang minat saya mengamati. Apa kelebihan dia? Pesek, buruk itu lho." Begitulah kalimat pembuka Ustad Abdul Somad sebelum menjawab pertanyaan jemaah secara panjang lebar.
Video ceramah ini kemudian viral di media sosial dan menimbulkan polemik di masyarakat. Seperti biasa, pro dan kontra pun meluas.