Mohon tunggu...
Tarry Winda
Tarry Winda Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru yang mengajar di SMP yang terletak di salah satu pulau kecil di Nusa Tenggara Timur yaitu pulau Alor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa SMP Dengan Problem Based Learning

7 Desember 2022   15:37 Diperbarui: 7 Desember 2022   15:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siswa-siswi dengan jumlah yang begitu besar, memiliki karakter, motivasi, minat, serta gaya yang berbeda-beda dalam belajar. Sehingga kami sebagai guru, dituntut agar mampu menjalankan tugas kami dengan penuh tanggung jawab, agar mampu menghasilkan siswa-siswi yang berkualitas di masa mendatang.

Untuk melaksanakan upaya tersebut, saya sebagai guru bahasa Inggris yang dimana pelajaran saya, yang di setiap tingkat materinya mengandung bacaan, melalui praktik ini saya ingin Meningkatkan pemahaman siswa terhadap satu bacaan dengan menggunakan Naratif teks dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan metode Guided Reading Strategy (GRS).

Saya mengharapkan praktik yang telah saya laksanakan, yang juga menjadi pembelajaran tersendiri bagi saya, dapat berguna juga bagi teman-teman guru lainnya,  yang memiliki kendala tersendiri dalam menghadapi siswa-siwsi yang kesulitan dalam memahami bacaan dalam bahasa Inggris karena faktor-faktor tertentu sebagai penyebabnya. Saya pun berharap agar sebagai guru yang penuh tanggung jawab, kita tidak pernah menyerah saat menghadapi siswa-siswi kita dengan berbagai kendala yang dimiliki, sebab itulah tugas dan peran kita sebagai seorang guru agar mampu menemukan berbagi strategi mengajar, dalam mengatasi kendala dalam belajar mereka.

A. Latar Belakang masalah dari praktik pembelajaran ini, yaitu:

1. Siswa tidak memiliki minat membaca

Tidak adanya minat membaca siswa bisa di akibatkan oleh lingkungan dirumah dan sekolah. Yang pertama, yaitu, lingkungan dirumah karena orangtua yang tidak membiasakan anak-anak memiliki kebiasaan membaca sejak kecil atau dengan kata lain, orangtua tidak menanamkan kebiasaan membaca terhadap anaknya sejak mereka kecil sehingga terbawa sampai mereka besar, membuat mereka tidak tertarik dengan bacaan-bacaan yang diberikan. Sedangkan, faktor yang kedua adalah dari sekolah itu sendiri. Tumbuhnya minat baca siswa bukan hanya bisa di atasi dengan kegiatan literasi. Bagi penulis, itu adalah sebuah indicator atau program saja. Minat baca siswa adalah tanggung jawab seorang guru. Yang utama adalah bagaimana seorang guru mampu membangun rasa ingin tahu siswa terhadap suatu topik dengan cara investigative. Dari satu pertanyaan, siswa mampu menggali satu informasi ke informasi lainnya.

2. Siswa tidak memiliki perbendaharaan kata yang cukup baik

Di wilayah kami, bahasa Inggris bukanlah pelajaran yang diajarkan sejak siswa memasuki Sekolah Dasar. Sehingga ketika mereka memasuki jenjang SMP, kadang kami sebagai guru bahasa Inggris memiliki kesulitan tersendiri dalam mengajarkan mereka, karena sebagian besar dari mereka tidak memiliki dasar sama sekali dalam bahasa Inggris. Salah satunya adalah perbendaharaan kata (Vocabulary). Memiliki perbendaharaan kata yang kurang membuat siswa tdk memiliki kepercayaan diri dalam belajar bahasa Inggris. Contohnya, mereka sulit untuk memahami apa yang disampaikan guru, mereka malu untuk berbicara dalam bahasa Inggris, bahkan mereka menjadi pesimis untuk belajar bahasa Inggris.

3. Siswa tidak memahami isi bacaan

Topik suatu bacaan yang dipilih guru, memiliki peran yang cukup penting dalam menarik minat baca siswa. Apalagi jika guru mampu menyajikannya dengan cara yang kreatif dan menarik, maka tentunya akan menumbuhkan minat belajar siswa.

4. Guru tidak menggunakan model dan metode yang tepat dalam mengajarkan sebuah bacaan dalam bahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun