PCNU Banjarnegara Peduli Corona (Covid-19)
 Corona(Covid-19) masuk ke Indonesia secara resmi diumumkan oleh pemerintah tanggal 2 maret 2020, dengan ditemukannya kasus pasien positif corona warga Jepang yang berkunjung ke Indonesia dan kemudian tinggal di Malaysia. Warga jepang tersebut mengikuti serangkaian cek di Malaysia dan dinyatakan positif Covid-19 (Merdekadotcom, 2 Maret 2020).Â
Pemerintah Indonesia langsung melakukan penelusuran tempat yang dikunjungi oleh warga Jepang tersebut, awalnya hanya menyerang ibu 64 tahun dan anaknya 31 tahun.Â
Hampir tiga bulan kasus Covid-19 selalu meningkat, baik di ibukota maupun di daerah, terlebih pasca adanya kegiatan pertemuan ijtima' ulama jamaah tabligh sedunia di Gowa Sulawesi Selatan pada tanggal 19 maret 2020. Pertemuan tersebut dibubarkan karena sudah ada koordinasi pihak pemerintah dengan gubernur Sulawesi selatan, Bupati Gowa, Kemenag dan kapolda juga jaringan satuan perangkat daerah lainnya.Â
Sesuai dengan larangan pemerintahyang sudah ada dalam protokol kesehatan bahwa dilarang mengadakan perkumpulan akbar, karena menjadi salah satu media penularan virus sangat cepat (Kompas, 19 Maret 2020). Sampai saat ini, kasus covid-19 mencapai 14.032 (Kompas, 19 Maret 2020) dengan jumlah 10.361 pasien yang di rawat, 973 meninggal, 2.698 sembuh.
Banjarnegara menjadi salah satu kabupaten yang terdampak juga, kemudian Bupati membuat kebijakan penjemputan PDP, ODP, dan pasien positif Covid-19 untuk dilakukan perawatan. Mereka yang ODP diberikan tempat Isolasi/karantina bersama yang memanfaatkan gedung SKB Sokanandi.Â
Data terbaru sesuai dengan yang disampaikan Bupati Budi Sarwono, kasus covid-19 di Banjarnegara bertambah menjadi 16 dengan 14 klaster dari alumni ijtima' ulama di Gowa (detikcom, 27 April 2020).
Kondisi yang belum jelas kapan berakhirnya covid-19 ini menuai banyak respon dari berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, pendidik, LSM, ormas, ulama dan masyarakat. PCNU Banjarnegara salah satunya mulai tanggal 18 April 2020 dengan komando Gus Wakhid Jumali, Lc, menggandeng semua banom mulai dari Fatayat, Ansor, Banser, Muslimat, IPNU, IPPNU, dan pagar nusa untuk terlibat dalam aksi solidaritas turun ke jalan membagikan sembako dan nasi box secara rutin seminggu sekali bagi mereka yang terdampak covid-19, seperti tukang becak, ojek off line, ojek online, pengamen, pedagang, dll.Â
Selain itu, PCNU Banjarnegara juga membuat posko covid-19 di gedung Aswaja Center, posko ini dipakai untuk menerima pemudik baik santri ataupun non santri dengan kegiatan sosialisasi protokol kesehatan dan pemeriksaan sebelum kembali ke daerah masing-masing.
Selain aksi sosial turun ke jalan dan posko covid-19, PCNU Banjarnegara juga rutin melakukan doa bersama yang diinstruksikan kepada semua banom sampai pada tingakatan ranting.Â
Doa bersama ini menjadi ikhtiar bathin untuk percepatan kasus covid-19 segera musnah dan aktivitas kembali normal. Semoga covid-19 ini menjadi sarana pendewasaan diri, reinternalisasi toleransi dan proses belajar untuk menerima hal-hal baru yang datang secara tiba-tiba dengan sikap gotong-royong dan  tasamuh.Â