Mohon tunggu...
HMJ Tadris Matematika UINMLG
HMJ Tadris Matematika UINMLG Mohon Tunggu... Guru - HMJ Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

https://tadrismatematika-uinmalang.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TM-NEC | Bermatematika dalam Beragama

25 Oktober 2020   10:20 Diperbarui: 25 Oktober 2020   10:25 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic : Keajaiban Islam (republika.co.id)

Oleh: Priyatna Hendriawan

Matematika merupakan mother of science yang merupakan suatu hal yang substansi untuk dapat melengkapi dan ada dalam semua cabang ilmu pengetahuan. Matematika juga dikenal sebagai bahasa alam semesta sebagaimana ungkapan dari Galilio Galilie "Mathematics is the language with witch God created the universe". 

Dari dua hal ini, kita dapat menyimpulkan bahwa apapun cabang ilmunya pasti akan berkaitan dengan ilmu matematika walaupun hanya untuk hal kecil seperti hitungan angka dan lainnya.

Lantas dalam bidang apa matematika diperlukan dalam islam ?. Al-Qur'an yang   merupakan pedoman hidup untuk semua muslim di dunia mengandung makna-makna matematika yang mendalam. Dimana didalamnya berisi keunikan matematika yang bahkan menjadi salah satu bukti keontetikan Al-Qur'an, seperti misteri angka 19.

Selain itu, matematika juga diperlukan dalam bidang ilmu waris (faraidh) dimana furudul Muqadarah yang terdiri dari berbagai pecahan bilangan seperti   dan . Juga dalam ilmu waris dikehendaki untuk dapat mengoperasikan KPK dan FPB. Selain hal-hal ini, juga berbagai perhitungan terkait harta gono-gini dan lainnya yang tak akan selesai tanpa ilmu matematika yang andal.

Tak kalah dengan ilmu waris, begitu pula ilmu zakat. Dimana penghitungan haul, jumlah harta dan persentase zakat juga sangat ketat akan ilmu matematika. Sehingga, dalam bidang zakatpun matematika sangat berperan penting. Dengan demikian, kita dapat menempuh konsep adil yang sungguh-sungguh menempatkan sesuatu pada tempatnya dan pada haknya.

Abdul Fattah Nasution dalam artikelnya yang berjudul "Implementasi Konsep Matematika Dalam Qur'an Pada Kurikulum Madrasah" memaparkan bahwa matematika itu berada diantara dunia nyata dan dunia ghaib. Sebagaimana kita umat muslim percaya pada hal-hal yang ghaib sebagaimana tertuang dalam Q.S. Al-Baqarah ayat ke-3. 

Objek matematika bersifat abstrak sehingga matematika tidak berada pada dunia nyata, akan tetapi tidak berada pada dunia ghaib karena objek matematika bukan suatu penampakan. 

Membawa objek dunia nyata ke matematika disebut abstraksi dan membawa matematika ke dalam dunia nyata disebut aplikasi. Hal ini setara dengan konsep kita yang mengimani Allah yang tidak Nampak dihadapan kita akan tetapi iman kita nyata adanya.

Matematika sebagai the servant of science telah menunjukkan eksistensinya dalam berbagai ilmu pengetahuan termasuk dalam ajaran kita agama islam. Perhatikan bahwa dalam Al-Qur'an perintah melaksanakan shalat tahajud di sepertiga malam. Selain itu, banyak keterangan yang menyebutkan bahwa sebaik-baiknya shalat tahajud dilaksanakan di sepertiga malam terakhir. 

Dalam hal ini, misalkan malam lamanya adalah 10 jam (dari pukul 6 pm- 4 am). Dimulai sejak kapan waktu sepertiga malam terakhir ? Kita harus membagi 10 jam menjadi 3 bagian, yaitu setiap bagiannya adalah 3 jam 20 menit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun