Mohon tunggu...
Tareq Albana
Tareq Albana Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nominee of Best Citizen Journalism Kompasiana Awards 2019. || Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Mesir. Jurusan Hadits dan Ilmu Hadits.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

5 Cara Mahasiswa Indonesia di Mesir Habiskan Libur Panjang

18 Juli 2019   17:24 Diperbarui: 19 Juli 2019   15:16 4013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Indonesia di Mesir (Dokumentasi Pribadi)

Tipe Masisir seperti ini adalah mereka yang memilih menghabiskan liburan untuk memperdalam ilmu yang telah mereka di bangku perkuliahan. Mereka biasanya terlihat di berbagai kajian agama yang dibawakan oleh Syekh dan Ulama Mesir di Masjid Al-Azhar dan di berbagai tempat belajar lainnya.

Saya sangat kagum dengan mahasiswa tipe yang pertama ini, karena mereka rela untuk meninggalkan kasur yang empuk dan tidak pulang ke Indonesia untuk bertemu dengan keluarganya, dan memilih untuk tetap berada di Mesir dan memperdalam keilmuannya, apreciate it!

Masisir tipe ini pun juga memilih untuk tidak aktif berbisnis ataupun berorganiasi karena waktu mereka sudah banyak tersita untuk belajar di majlis ilmu. Majlis keilmuan yang dihadiri juga bermacam-macam, ada kajian Tafsir, Hadits, Fiqh dan lainnya. Mereka ini adalah calon ulama besar Indonesia di masa depan.

2. Berbisnis dan Bekerja

Momen liburan musim panas yang berlansung hingga 3 bulan lebih ini memang menjadi kesempatan emas bagi Masisir yang ingin mengumpulkan uang untuk masa depan ataupun untuk sekadar membeli benda yang diinginkan.

Makanya tak heran banyak bermunculan pengusaha-pengusaha dadakan yang menjual berbagai barang. Ada yang menjual hasil kerajinan sendiri seperti tas tangan, baju, ataupun pernak-pernik perempuan. Ada juga yang membuat masakan dan cemilan khas Indonesia untuk dijual, seperti keripik, bakwan, tahu isi, nasi goreng dan berbagai makanan ringan lainnya.

Makanan Indonesia sangat laku di Mesir, karena WNI di Mesir tergolong banyak mencapai belasan ribu orang, sehingga menghasilkan prospek yang bagus untuk mendulang laba selama liburan.

Sebagian mahasiswa yang punya keberanian dan modal memilih untuk memborong barang-barang yang ada di Mesir dan dibawa ke Indonesia untuk dijual kembali dengan harga yang tergolong fantastis. Maklum saja karena barang-barang khas Mesir memang langka di Indonesia.

Barang yang dijual biasanya gamis asli Mesir, kurma muda, cokelat kerikil, parfum, hingga kitab-kitab berbahasa Arab. Barang yang saya sebutkan ini harganya murah meriah di Mesir, akan tetapi ketika sudah berada di Indonesia harganya naik hingga 5 kali lipat. Sebenarnya hal ini wajar saja karena ongkos untuk membawa barang-barang ini dari Mesir ke Indonesia pun juga tidak sedikit.

Ada juga yang berbisnis tiket penerbangan Mesir-Indonesia maupun sebaliknya, keren kan?

Beberapa orang teman yang saya kenal bahkan sudah memiliki omset puluhan juta dalam sebulan dengan berbisnis, mengalahkan gaji karyawan di perusahaan multinasional, hehe.

Waktu liburan yang panjang ini memacu kreativitas mahasiswa Indonesia di Mesir, sehingga pada liburan kali ini mereka bisa mulai menabung untuk persiapan hidup di masa depan.

3. Aktivis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun