Mohon tunggu...
Tanti Afriska D.A
Tanti Afriska D.A Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Aktif
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadi diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Problematika Masyarakat Islam Kontemporer dari Berbagai Aspek

23 November 2019   09:53 Diperbarui: 23 November 2019   09:56 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Era Kontemporer merupakan lanjutan dari Era Modern yaitu Era perkembangan ilmu pengetahuan yang merujuk pada perkembangan sains di Eropa. Era baru ini diikuti oleh revolusi industri pada bidang ekonomi dan revolusi perancis pada bidang politik. Kondisi keterpurukan di dunia Islam yang muncul di saat dunia barat mengalami perkembangan teknologi dan sains yang pesat dan telah melahirkan krisis pada kepercayaan diri sebagian umat islam. Dampaknya mereka telah secara latah menjadikan barat sebagai idolanya yang ditampilkan dalam perilaku meniru apa saja yang datang dari barat.

Faktor Internal

1. Runtuhnya Khilafah, keruntuhan Daulah Islamiyah melalui pembubaran khalifah oleh mustapa tanggal 3 maret 1924.
2. Perpecahan umat islam dan kurang ukhuwah, dijadikannya negara muslim menjadi banyak dan kecil-kecil menjadikan umat islam selalu dalam keadaan terpecah belah.
3. Salah persepsi terhadap ajaran islam, dampak lain dari keberhasilan sekulerisasi dan keminderan dengan identitas islam adalah merosotnya pemahaman muslim terhadap konsep islam sendiri.

Faktor Eksternal

1. Invasi Pemikiran Ghazwul Fikri, usaha suatu bangsa untuk menguasai pemikiran bangsa lain.
2. Sekulerisme, pemisahan dengan sangat dikotomis antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu non agama memang merupakan bagian dari upaya untuk menghilangkan peran agama dalam masyarakat dan memunculkan keraguan akan kebenaran agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun