Kulon Progo. Penerima beasiswa angkatan Persiapan Keberangkatan ke 43 (PK-43) mengadakan Festival Jathilan se- Kecamatan Kokap (17/12) di lapangan Bono Kokap,  merupakan kerjasama dengan masyarakat Pedukuhan Sebatang yang menjadi tempat pelaksanaan Festival. 13 grup seni tradisi Jathilan menampilkan seni kreasinya yang  dipentaskan dihadapan kepala Bagian Seni Tradisi dinas Kebudayaan Kulon Progo, Camat Kulon Progo, perwakilan Direktur LPDP-BPI dan masyarakat.
Ketua panitia Festival Jathilan Kulon Progo 2017, Ristika Putri Istanti, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kerja bareng dari Tim Menyapa Indonesia PK-43 bersama masyarakat Pedukuhan Sebatang dengan proses yang cukup panjang hingga dapat menyelenggarakan Festival Jathilan ini.
"Awalnya ada 16 grup yang akan mengikuti festival, namun hingga pelaksanaan hanya ada 13 grup seni jathilan baik anak dan dewasa se Kecamatan Kokap bersal dari Desa Hargotirto, Desa Hargomulyo, Desa Hargorejo, Desa Hargowilis dan Desa Kalirejo," terangnya.
Kesenian tradisi Jathilan yang berasal dari Kabupaten Kulon Progo ini, salah satunya sebagai ruang regenerasi, karena selama ini pemain Jathilan banyak orang dewasa yang memainkan. Dengan adanya festival Jathilan yang dilakukan oleh PK-43 ini menjadi kegiatan yang dapat menginisiasi, pasalnya peserta festival jathilan dimainkan oleh anak-anak, walaupun beberapa desa masih dimainkan oleh orang dewasa.
Juri Festival Jathilan 2017 yang terdiri dari Joko Mursito (Dinas Kebudayaan Kulon Progo), Yoyock Suryo (Tata Artistik Pentas), Susanto (Pegiat Seni Teater), Pramono (Penata Kostum), dan Nourma Saktiyas (Pegiat Seni Tari) memutuskan 4 grup menjadi pemeneng Festival Jathilan : juara 1 Kridho Budoyo soropati KBS, juara 2 Turonggo Mudo (Sebatang), juara 3 Turonggo Mudo Budoyo Kreasi (tengiri 2) dan juara 4 Langen Puji Rahayu (Sebatang)
Salah satu juri festival jathilan bagian tata artistic pentas, Yoyock Suryo, mengatakan, festival jathilan yang dilakukan oleh PK-43 menjadi semangat untuk tetap melestarikan kesenian tradisi di Kulon Progo yaitu seni jathilan.
"Saya sangat berharap, nantinya pemerintah tetap menjaga dan mendampingi desa-desa yang memiliki seni tradisi jathilan ini. Dan didukung dengan diberikanya pelatihan maupun anggaran untuk proses penunjang sarana dan prasarana sehingga seni tradisi di Kulon Progo semakin banyak dan memiliki ciri khas tersendiri," ujarnya.
Nantinya empat pemenang Festival Jathilan akan tampil pada malam  anugerah budaya Kulon Progo (23/12) di Taman Budaya Baru Kulon Progo. (wien)