Mohon tunggu...
Tani PETA
Tani PETA Mohon Tunggu... PETANI -

LASKAR PETA BLITAR RAYA, BATALLION 212 Pembela Tanah Air d/h Petani Tolak Alihfungsi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ternyata Hanya Modus

8 Maret 2019   14:47 Diperbarui: 8 Maret 2019   15:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

'Mengapa kamu tidak mau berperang (berjuang) di JALAN ALLAH, dan (MEMBELA) orang-orang yang LEMAH (tertindas oleh kebijakan yang nyata koruptif) baik LAKI-LAKI, WANITA-WANITA maupun ANAK-ANAK yang semuanya berdoa: "Ya TUHAN kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang zalim penduduknya. Dan berilah kami PRESIDEN dan WAKIL RAKYAT dari sisi ENGKAU, dan berilah kami PENOLONG dari sisi ENGKAU!"   Orang-orang yang beriman itu, berperang (berjuang) di JALAN ALLAH. Dan orang-orang yang kafir berperang di JALAN THOGHUT, sebab itu perangilah kroni-kroni $ETAN itu. Karena sesungguhnya tipu daya (KON$PIRA$I) kroni $ETAN itu adalah lemah (kompak karena uang $$ dan jabatan).' (QS 4 AN-NISAA:75-76)

'SUARA PETANI TANPA LAHAN' EDISI 01/2019

Assalaamu'alaikum waRohmatulloh waBarokaatuh

Alhamdulillah..Shollallooh alaa Muhammad wa Aalihi..

Semoga kesehatan, keberkahan rejeki, semangat juang melawan koruptor selalu menyertai kita semua..

TAHUKAH ANDA? Ternyata Koruptor punya seribu satu akal bulus untuk mengelabui dan sangat ahli dalam mempermainkan uang rakyat dalam APBD. Seperti bermain dakon saja. Koruptor yang tidak punya rasa malu ini, sudah tidak sungkan lagi menggunakan proyek kebutuhan dasar rakyat sebagai sarana menggarong dan meraup rupiah untuk memenuhi ambisi koruptif memenuhi pundi-pundi kantongnya. $eperti korup$i dalam bidang pendidikan, ke$ehatan, olahraga, ke$enian.

$elain lagu lama korup$i yang lazim ditemui di bidang infra$truktur, jalan, jembatan, gorong-gorong/ $aluran air, dan bendungan. Koruptor mengatasnamakan programnya untuk pencerda$an bang$a, membangun fa$ilita$ pendidikan, buku, $arana laporatorium, obral $eragam, tas, $epatu, hingga $epeda $iswa. Membangun Gedung ke$enian, pa$ar, & $tadion. Aaiiiiiiiih.. ujungnya ternyata ini hanya MODU$ KORUP$I. Hanya kedok untuk mencari  untung, fee. Seolah mensejah-terakan rakyat dan membantu rakyat, dengan cara dimanjakan seperti pengemis, lalu mendapat laba, fee, uang $ogok, dan pelicin ijin. Semakin banyak proyek pengadaan dibuat, semakin teballah kantong Koruptor.

AMBIL satu contoh yang menjadi headline $kandal berita hangat nasional yang sangat memalukan Kota Blitar selama 8 (delapan) bulan terakhir karena adanya peristiwa bersejarah untuk pertama kalinya terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Walikota Blitar M.$amanhudi Anwar oleh KPK pada 6 Juni 2018. OTT ini terkait erat dengan salah satunya rencana Megaproyek Pembangunan $MPN 3 Kota Blitar di Jl. Ciliwung Kelurahan Tanggung yang direncanakan dibangun multiyears (tahun jamak) pada 2016 -- 2020 senilai 90 Miliar.

Meskipun dalam perjalanannya, setelah pergantian pemain dan hitung catur damai sesama koruptor ketemulah angka 35 Miliar. 12M di tahun 2017. 23,3M di tahun 2018 yang sempat dihentikan KPK. GA APALAH, dari rencana awal 90M akhirnya dirasionalisasi menjadi 35M. Toh masih tetap akan dapat untung masuk kantong, cukup LUMAYAN 10%. TERKINI, KRONI KORUPTOR mem-provoka$i &  ber$ikera$ meneru$kan pembangunan $MPN 3 yang tidak mende$ak & tidak dibutuhkan ini di awal tahun 2019 $aat hajatan pemilu berlang$ung, dengan DANA NAJI$ $I$A PERBUATAN KORUP$I yang ma$ih akan dikorup$i lagi $ebe$ar 23,279 M.

ALA$AN MANI$ KORUPTOR DAN KRONINYA:

  • Membangun $ekolah untuk mencerdaskan bangsa. Lebih baik punya banyak anak pinter, daripada hanya berupa sawah cuma ditanami padi saja.
  • Mengurai kemacetan di Jl.Supriyadi di jam sekolah
  • Pemerataan sekolah $MP agar tidak terpusat, namun menyebar. [Nasib SMPN di Tlumpu?]
  • Agar warga kelurahan Tanggung dekat $ekolahnya, diprioritaskan bisa masuk $MPN 3.
  • $udah $O$IALI$A$I & tanda tangan $etuju warga
  • Mabes TNI sudah survei setuju dan memberi dukungan Pembangunan Museum $upriyadi
  • Payung hukum pembangunan $MP $udah komplit
  • Loka$i tanah yang akan dibangun dalam RTRW $udah warna "kuning", boleh untuk bangunan.
  • Petani yang protes dituduh penyerobot lahan
  • Anggaran $udah re$mi di$etujui DPRD.[oleh piro?]
  • $udah ada audit In$pektorat dan BPK. [wani piro?]
  • Tak malu kena OTT, masih minta restu dan kearifan KPK untuk memberi ijin meneruskan pembangunan karena mendesak& tidak mangkrak.

Ternyata alasan-alasan cantik propaganda media dan seolah logis di atas hanya gincu murahan untuk pembenaran, propaganda agitasi, dan topeng penutup niat jahat konspiratif yang sesungguhnya. ALA$AN dan MOTIF $ebenarnya, sebagian dapat diketahui secara terbuka di ruang sidang Pengadilan TIPIKOR:

  • FIR'AUN Koruptor mau bala$ ja$a kepada cukong QORUN yg membiayai pemenangan Pilkadanya.
  • Koruptor memerintahkan pejabat merencanakan membangun banyak infrastruktur dan pengadaan barang untuk meraup fee 5-10% dari tiap proyek.
  • Koruptor memberi arahan kepada pejabat dengan membagi tender proyek besar kepada cukong.
  • Koruptor menutup akses dokumen informasi publik dari masyarakat mengenai informasi sebenarnya proyek besar tertentu yang akan dijalankan.
  • HAMAN, kroni koruptor menyusun spesifikasi teknis pekerjaan dan alat yang hanya bisa dipenuhi oleh perusahaan penyedia milik grup cukong.
  • Kroni lelang elektronik mengatur $ignal bandwidth koneksi yg hanya dibuka saat penawaran Cukong.
  • Motif balas dendam. Mengincar membangun lagi di lahan sawah yang sudah pernah dua kali gagal pada Rusunawa 2011 dan Auti$ $enter 2012.
  • Tutup mata dan telinga atas semua protes warga sekitar lokasi pembangunan. Bahkan mengabaikan DUA rekomendasi resmi DPRD. Yang penting fee proyek secepatnya masuk kantong.Ndang bayaran
  • Kroni koruptor memberikan ke$ak$ian di bawah $umpah bahwa tidak tahu ada penolakan warga.
  • Kroni koruptor kompak mengaku tidak menerima $EPE$ERPUN dari aliran dana korup$i dan pelicin.
  • $tatus tanah dalam keadaan sengketa, dan tidak jelas statusnya. Disinyalir diklaim dimiliki beberapa pihak. Harus segera dibangun agar segera putih bersih, menjadi sah milik tunggal dikuasai Pemkot.
  • Mereka yang tidak suka dan protes itu hanya dianggap beda pilihan politik. Mereka tidak memilih dalam pemilu, RAPOPO. $ang Koruptor akan tetap langgeng memimpin daerah dengan DINASTI POLITIK KELUARGANYA yang dengan jumawa dan percaya diri mencalonkan diri disemua Daerah Pemilihan. Karena sudah menyiapkan $TOK BOM DOLLAR tak terbata$ untuk membeli $uara pemilih pada pemilu 17 April nanti. $$$ttt..NJALUK PIRO?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun