Mohon tunggu...
Tony Herdianto
Tony Herdianto Mohon Tunggu... Freelancer - Suka kopi dan jajanan

saya senang membaca dan sedang belajar menulis . senang menanam pohon atau kembang . mendengarkan musik . mencoba selaras dengan alam menyatu secara harmoni.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Sesuatu Dianggap Alamiah

13 Juli 2020   09:17 Diperbarui: 13 Juli 2020   09:25 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dus bukan semata-mata tidak berkenan namun juga mengakali logika. Bagaimana bisa penindasan kelas dianggap alamiah?. Wenak tenan uripmu lek ora usah angel angel golek argumen. 

Kilasan demi kilasan saya dapat saat jalan-jalan santai dari rumah ke jalan raya. Saya jadi terusik dan membolak balik nalar logika yang saya tangkap. Bagaimana sebuah peristiwa sosial dianggap lumrah bahkan alamiah. 

Tentang kelas penguasa kartel politik dan ekonomi di Indonesia modern. Bukankah teori teori menjelaskan tentang ketimpangan bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Ia adalah produk sadar rancang bangun pengusung gagasan. Bahkan lestari sampai saat sekarang.

Ini yang buat saya judek dan sedikit mangkel bahwa semua itu semata-mata tipuan intelektual. Sikap dan perilaku membodohi liyan yang nggak berkuasa. Ditambah sikap masa bodoh dan merasa tidak bersalah kompleks dan klop pokoknya.

Maka saya ambil kesimpulan atau kemungkinan menghadapi kelompok tersebut dengan jalan koperasi. Entah koperasi primer bahkan sekunder semata-mata mengangkat martabat kemanusiaan. Memang seolah instan namun ketimpangan butuh penyesuaian agar sesuatu yang diberi cap alamiah mendapat jawaban yang logis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun