Mohon tunggu...
Tangguh Asyan Asmara
Tangguh Asyan Asmara Mohon Tunggu... Mahasiswa - SUB

Arek Suroboyo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berantas Hoaks dengan Literasi Digital di Era New Normal

22 April 2021   00:24 Diperbarui: 22 April 2021   00:29 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : mediaindonesia.com

Situasi pandemi COVID-19 spontan merubah tatanan hidup masyarakat di berbagai Negara, tak terkecuali di Indonesia. Keberlanjutan perekonomian bangsa menjadi kiblat kebijakan yang masih menuai pro dan kontra. Hal ini membuat banyaknya berita hoaks yang beredar di masyarakat. 

Pihak yang pro terhadap kebijakan sangat mendukung kebijakan tersebut sedangak pihak yang kontra menolak kebijakan tersebut. Kedua belah pihak sama-sama ingin mempertahankan pendapat mereka. Tak sedikit dari mereka juga yang membuat berita tak berfakta hanya untuk mendukung opini mereka. Hoaks pun dibuat dan disebar ke masyarakat agar masyarakat terpecah.

Pengertian hoaks

Hoaks menurut KBBI berarti tidak benar atau bohong. Definisi Hoaks menurut Silverman (2016), sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, namun "dijual" sebagai kebenaran. Sedangkan definisi fake news menurut Werme (2017), adalah berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Hoaks biasanya di artikan sebagai berita bohong atau berita hoaks. Berita hoaks adalah informasi yang tidak memiliki dasar atau informasi yang tidak benar yang dibuat seolah-olah informasi tersebut benar dan nyata adanya.

Berita hoaks sengaja dibuat untuk menyesatkan orang-orang demi kepentingan pembuat berita hoaks. Pada masa sekarang, berita hoaks banyak menyebar di masyarakat. Penyebaran berita hoaks juga sangat cepat. Berita hoaks menyebar melalui platform media sosial. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya pengguna media sosial di kalangan masyarakat.

Jenis hoaks

Ada beberapa jenis berita hoaks yang menyebar di masyarakat, berikut adalah jenis-jenisnya :

  • Satire atau parodi

Satire atau parodi ini biasanya tidak berisi konten yang memiliki potensi niat jahat, tetapi bisa mengecoh si pembaca. Satire atau parodi ini biasanya digunakan untuk menyindir pihak tertentu. Konten satire atau parodi ini mengandung ironi atau bahkan sarkasme. Biasanya, satire atau parodi digunakan sebagi kritik pada individu atau kelompok tertentu dalam menanggapi isu yang tengah beredar. Sebenarnya, satire atau parodi ini tidak membahayakan, tetapi kebanyakan orang menganggap satire atau parodi ini menjadi hal yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.

  • Misleading content (konten menyesatkan)

Misleading content atau konten menyesatkan adalah informasi yang berupa pelintiran dari informasi yang valid. Konten menyesatkan ini biasanya di buat untuk menjelekan suatu individu atau kelompok tertentu. Konten ini dibuat dengan sengaja dan betujuan untuk menggiring opini pembaca sesuai dengan kehendak pembuat konten.

Konten menyesatkan ini dibuat dengan cara memanfaatkan konten asli, seperti gambar, video, pernyataan resmi, atau statistik, tetapi diubah sesuai dengan tujuan pembuat konten sehingga tidak ada hubungannya dengan konteks aslinya.

  • Imposter content (konten tiruan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun