Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dari Wiriadinata hingga Kertajati, Perimbangan dan Pemeraataan Pembangunan Era Jokowi

20 Maret 2019   03:36 Diperbarui: 20 Maret 2019   14:16 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akselerasi pembangunan selama ini telah diupayakan pemerintah hampir disemua bidang. Namun bicara tentang perimbangan dan pemerataanya kadang kerap  menyisakan kesenjangan antar wilayah. Tidak hanya memaksimalkan pembangunan insfrastuktur darat melalui dibangunnya sekian aksek jalan tol di ruas Jawa, Sumatra pun akses jalan non toll hingga ke Papua, perimbangan itu dilakukan pula dengan  memperkuat fungsi transportasi laut dan udara.

Pasca toll laut , tol darat terbukti mampu yang mempersingkat jarak tempuh antar kabupaten kota hingga propinsi.  Begitupun Sarana dan Prasarana penerbangan di beberapa titik secara merata  turut dibenahi. Bandara yang semula hanya merupakan fasilitas landas pacu TNI AU Tasikmalaya kini menjadi bukti bahwa pemerataan dan perimbangan pembangunan di darat, laut, udara sedemikian diperhatikan oleh Jokowi.

Lokasi Bandara Wiriadinata yang berada di Cibereum itu menjadi akhir dari penantian sebagian masyarakat Tasikmalaya yang telah 12 tahun lamanya menanti kotanya punya bandara. Bukan tanpa sebab Tasik demikian orang kerap menyebut ingin punya bandara.

 Secara geografis dan sosiologis, posisi Tasik berada di titik tengah kawasan Priangan Timur. "East Preanger", demikian istilah keren dari kawasan selingkar Priangan Timur yang terdiri dari 6 Kabupaten/Kota antara lain : Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran,dan Garut.

Di kawasan Priangan Timur inilah akses masuk ke Jawa Barat dari jalur Jawa Tengah bagian selatan terletak. Berbagai potensi ekonomi yang bersumber pada aktifitas pariwisata, ekonomi kelautan, UMKM sandal dan kain Tasik serta aneka olahan dodol Garut menjadi magnet yang menarik pengunjung untuk melakukan aktifitas bernilai ekonomi. Bak jatuh cinta pada pandangan pertama, Jokowi beserta jajaran kabinet kerjanya lekas menggenjot pengembangan bandara wiriadinata yang dalam sejarahnya pernah dikenal dengan nama bandara Ciebeureum.

 Akhir Februari lalu Bandara Wiriadinata  diresmikan oleh Presiden Jokowi. Dan kini keberadaan bandara ini mampu menjadikan perjalanan Tasik-Jakarta hanya dalam sekejap saja. Begitupun sebaliknya. Mobilitas warga Priangan Timur jika ingin bepergian ke Ibukota harus menghabiskan 6-8 jam melalui akses darat dengan beberapa titik insfrastrukur jalan yang tidak mulus. 

Kini dengan perjalanan udara, tidak lebih dari 1 jam, prjalanan kian nyaman . Sungguh kiranya  menjadi kebangggan "urang tasik" khususnya, warga sunda "sadayana". Tasikmalaya kini layaknya mutiara dari Priangan Timur yang siap menjadi pemercik kilau potensi wisata alam dan geliat produk  umkm bagi kawasan sekitarnya.

sumber antaranews.com
sumber antaranews.com
Tidak membiarkan pembangunan di empat penjuru mata angin terkesan timpang, Bandara Wiriadinata yang berada di sisi selatan bagian barat  Jawa Barat seolah memiliki "sparring partner" di sisi utara Bagian Timur. Tidak tanggung-tanggung, pembangunan bandara yang terletak di Kabupaten majalengka, tak jauh dari Kota Cirebon ini menjadi bandara terbesar kedua setelah Soekarno Hatta. Bukan tanpa sebab dan perhitungan bandara Kertajati dibangun sedemikian rupa.

Bandara Kertajati ini digadang dan menjadi alternatif solusi dari crowded nya operasionalisasi bandara Soetta. Bahkan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung pun demikian. Sarana Kereta api dengan jarak tempuh  jam yang terintegrasi dengan dua wilayah yakni Jakarta-Bandung yang langsung terhubung dengan bandara Kertajati akan menjadi solusi alternatif pilihan pengalihan tujuan keberangkatan Soetta.

Kertajati tidak hanya menjadi harapan bagi para penggun jasa penerbangan domestik saja. Melainkan juga bagi para pahlawan devisa kita yang telah lama merindukan kampung halaman. Mengingat beberapa daerah disekitar Kertajati merupakan kantong wilayah TKI berasal. Sebut saja Indramayu, Subang, ataupun Cirebon-Majalengka itu sendiri.Tidak saja menjadi sarana transportasi udara bagi warga Jawa Barat bagian Timur. beroperasinya Bandara Kertajati akan dinikmati manfaatnya oleh warga Jawa Tengah bagian Barat, sebut saja Tegal dan Brebes.

Tak hanya dua bandara diatas saja kiranya yang akan menjadi aset berharga bagi terciptanya pemerataan dan perimbangan pembangunan sarana  transportasi. Masih dalam tahap pembangunan dan penyempurnaan tercatat beberapa bandara lain yang tidak kalah penting perannya dalam membuka akses bagi masyarakat. Sebut saja Bandara Sudirman Purbalingga, dan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun