Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pasar Tiban Ramadan Perputaran Rupiah Vs Jalani Ibadah

27 Mei 2018   23:59 Diperbarui: 28 Mei 2018   00:12 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar tiban alun-alun Kota Madiun, didominasi oleh pedagang kuliner. Dok.pri

Pasar tiban atau sebagian menyebutnya pasar kaget merupakan pasar musiman yang biasanya digelar dikawasan strategis pada saat tertentu. Umumnya pasar tiban ramai bermunculan saat Ramadan hingga menjelang lebaran.

Ibarat jamur di musim hujan. Demikian pedagang pasar tiban jeli membidik pangsa pasar. Biasanta pedangan pasar tiban mulai beroperasi 2-3 jam menjelang waktu berbuka hingga larut malam tiba. Tak jarang ada diantara pedagang pasar tiban yang berjualan sampai waktu sahur selesai.

Ada gula ada semut, pepatah lain yang membuat pasar tiban ramai diserbu pembeli. Rata-rata pasar tiban didominasi oleh pedagang kuliner baik makanan minuman siap saji atau kue-kue kering untuk yang tahan disimpan hingga lebaran. Ada pula yang menggelar lapak baju-baju untuk persiapan hari raya.

Soal harga di pasar tiban, sejauh ini wajar -wajar saja.  Pasar tiban menggelar aneka jenis dagangan dengan harga yang terjangkau. Khususnya untuk jenis makanan/minuman yang bisa langsung dinikmati. Sementara untuk jenis komoditas lain seperti kue lebaran, sarung, dan baju masing-masing berpatokan pada prinsip ada harga ada rupa. Sesuai dengan tampilan, jenis bahan, kemasan dan merek yang dijual dipasaran.

Seperti halnya pasar tiban di kawasan Madiun square kawasan alun-alun Kota Madiun misalnya. Tenda-tenda di pasang khusus untuk para pedagang pasar tiban. Padatnya lalu lintas di sekitar lokasi pasar tiban, sedikit membuat macet namun justru menjadi saat yang ditunggu.

Pada hari hari biasa, kawasan ini menjadi salah satu sentra pedagang kaki lima, namun saat Ramadan pedagang bertambah sedemikian rupa hingga tak ubahnya seperti pasar tiban. Beberapa penjual sandal, baju yang pada hari-hari biasa tidak ada, Ramadan ini mereka menggelar lapaknya demi meraup rupiah menjelang lebaran.

Lalu lintas di sekitar kawasan pasar tiban alun-alun Kota Madiun. Dok.pri
Lalu lintas di sekitar kawasan pasar tiban alun-alun Kota Madiun. Dok.pri
Macetnya lalu lintas menjelang berbuka menjadi berkah bagi mereka yang berjualan makanan. Alih-alih buka puasa dijalan, pasar tiban pun menjadi jujugan mereka yang melintas untuk sejenak singgah membeli makanan. Bisa dinikmati langsung di lokasi pasar tiban, atau bisa juga dibawa pulang.

Tak jauh dari lokasi pasar tiban, terdapat masjid agung Kota Madiun. Saat adzan berkumandang, pasar tiban menyambutnya dengan penuh suka cita. Ramai pedagang melayani pembeli. Hingga adzan pun berganti dengan iqamat tanda shalat akan segera dimulai.

Tidak terasa, pasar tiban dengan segala daya tariknya kadang mampu membuai pengunjung. Hingga adzan berikutnya berkumandang, pasar tiban tak bergeming sedikitpun. Bahkan saat puji-pujian shalawat pertanda shalat taraweh sedang dilangsungkan, pasar tiban masih saja ramai pengunjung.

Selepas taraweh hingga tadarus, masjid pun lengang. Tidak demikian halnya dengan pasar tiban. Geliat transaksi ekonomi tetap berlangsung meski larut telah datang. Anda penikmat pasar tiban dan membelanjakan rupiah ? Jangan sampai terlena hingga lupa ibadah ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun