Sama seperti pemasaran konvensional, pemasaran secara digital pun tak akan lepas dari permasalahan. Mau tahu 8 permasalahan utama di pemasaran digital serta solusinya?Â
Menciptakan/mendatangkan traffic dan leads dalam pemasaran digital memang gak semudah membalikkan tangan, Sob! :)
Hal pertama yang perlu dilakukan ialah menyesuaikan jenis konten yang kamu buat dengan jenis konten yang diinginkan target audiensmu. Kemudian, pastikan kontenmu tersebar di saluran yang tepat.Â
Tapi jangan dulu pusing, Sob! :D Untuk mengukurnya cukup mudah, kok. Kamu bisa menggunakan perangkat lunak yang mumpuni untuk memantau dan mengukur kegiatan pemasaran digitalmu serta penjualan online yang terjadi. Jika kamu tidak lalai dalam mengumpulkan data, maka penyusunan ROI bisa menjadi lebih mudah.Â
Pastikan ketersediaan budget dengan menyediakan laporan untuk ROI dari aktivitas pemasaran digitalmu. Menurut survey, organisasi yang menghitung ROI akan mengalokasikan budget pemasaran yang lebih besar.Â
Jika belum familiar atau tidak mempunyai keahlian untuk mengelolanya, kamu bisa ikut pelatihan untuk mengelola website, atau langsung merekrut jasa pihak eksternal. Mengelola website dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat-perangkat yang mengintegrasikan websitemu dengan saluran-saluran pemasaran lainnya.Â
Sebelum memilihnya, kamu bisa mulai dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Kegunaan teknologi haruslah sesuai dengan kebutuhan perusahaan
- Visualisasi teknologi lebih baik mudah dimengerti
- Teknologi sebaiknya memfasilitasi terjadinya otomasi.
Mulai dari waktu-waktu mereka sedang aktif, tren yang sedang mereka ikuti, hingga gaya bahasa yang mereka gunakan. Hal tersebut akan berpengaruh pada ketertarikan audiens terhadap konten yang kamu buat. Jika sudah tertarik, maka audiens akan memberikan respon berupa likes, share, hingga komentar.
Â
Untuk membentuk tim tersebut, kamu perlu mengadakan pelatihan khusus. Namun ingat yaaa... Tidak semua jenis pelatihan cocok untuk semua orang, lho! Ketahui keahlian dan motivasi anggota tim-mu terlebih dahulu, kemudian baru terapkan jenis pelatihan yang paling cocok untuk setiap individu. Pelatihan dapat berupa kelas offline, e-learning, buku, dsb.Â
Pastikan kamu benar-benar paham orang dengan kemampuan seperti apa yang dibutuhkan perusahaan saat ini, kemudian cari tahu di saluran mana orang-orang tersebut mencari pekerjaan. Gunakan juga kebijakan masa kerja percobaan untuk semakin memastikan kecocokan anggota barumu.