Read it and get the poins
Memberdayakan komik yang selama ini dianggap pengganggu belajar ternyata sangat menyenangkan siswa. Silakan bereksplorasi. Merdeka belajar, bukan?
Waspada dalam segala cuaca sangat perlu dalam rangka mengantisipasi modus operandi kejahatan.
Pemanfaatan lagu yang menyenangkan dapat memotivasi peserta didik sehingga mengikuti pembelajaran dengan gembira
Pendidikan etika berkendara perlu ditanamkan sejak siswa belum memiliki SIM sehingga pada saatnya akan menjadi pengguna jalan yang taat dan disiplin
Memberdayakan daya ingat dengan berbagai cara, salah satunya titian ingatan (jembatan keledai)
Memanfaatkan dan menerapkan berbagai prinsip dalam berkarya dan belajar sangat menguntungkan
Ingin kembali menggalakkan ACIBI Aku Cinta Bahasa Indonesia. Mungkinkah?
Guru harus piawai memanfaatkan segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai media belajar. Salah satunya tayangan sinetron. Mengapa tidak?
Kesehatan lingkungan khususnya mengenai tata kelola air masih sangat memprihatinkan. Perlu kerja keras dan kerja sama antara anggota masyarakat pemda
Kerukunan begitu penting dalam membangun perdamaian masyarakat. Perlu didalami filsafatnya. Bahkan perlu diamalkan, bukan?
Mengisi quality time bersama keluarga dengan memperkenalkan bumbu masak noninstan demi pelestarian budaya bangsa.
Hidup nyaman tanpa asap rokok adalah dambaan tiap manusia sehat.
Hati-hati dan teliti sebelum membeli. Memilih dan memilah dagangan layak konsumsi perlu bagi calon pembeli
Mampu melakukan pekerjaan secara mandiri tanpa batas gender harus ditanamkan sejak dini
Budaya membuang sampah di sungai perlu dikikis habis. Semoga dan semoga masyarakat mengakhiri membuang sampah di sungai
Pendidikan tata krama pergaulan interpersonal harus dijunjung tinggi dan dibudayakan secara maksimal
Memanusiakan manusia dari diri kita sendiri. Belajar tepo sliro sejak sekarang
Mari jaga satwa penyelaras alam agar alam lestari alami
antisipasi global warning dari diri sendiri dan keluarga sendiri dan ditanamkan sejak dini kepada anak-anak
![[psikologi] Ketika Kata-Kata Menjadi Pedang: Psikologi Kehilangan Empati dalam Public Speaking Pejabat](https://assets-a1.kompasiana.com/images/avatar/941e83e0-d7bc-46e6-b4a7-0a40dc0aef80-613c2bcb01019006d5292102.jpg?t=t&v=40&x=40){kind=small}
