Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

(Jangan) Ajari Anak-anak Mengemudi Kendaraan Bermotor Sejak Dini

14 November 2017   19:47 Diperbarui: 14 November 2017   22:13 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam banyak kasus atau kondisi, kebanyakan sepeda motor yang dikendarai anak-anak tersebut tidak lengkap. Artinya sepeda motor yang mereka gunakan sering tidak menggunakan plat atau nomor polisi, baik depan maupun di belakang. Banyak pula yang menggunaka kendneraan bermotor yang dimodifikasi. Selain itu juga sering tidak lengkap lampu sent dan bahkan tidak punya lampu depan. Ditambah lagi sikap pongah anak-anak yang suka borong jalan, saat mereka bergerombolan di jalan raya. 

Kondisi memborong jalan dan ugal-ugalan tersebut sering kita jumpai di saat bulan Ramadhan kala mereka melakukan acara asmara subuh. Selain itu, aksi kebut-kebutan yang dilakukan oleh anak-anak tersebut juga sudah membuat masyarakat repot dan juga polantas sendiri sering dijadikan bulan-bulanan oleh anak-anak pengemudi sepeda motor  yang masih di bawah umur tersebut.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Celakanya lagi, dalam banyak kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya, banyak anak yang mati sia-sia di jalan raya. Orang tua pada saat kejadian tersebut selalu saja sadar dan menyesal karena anak mengalami kecelakaan ketika ia sedang kebut-kebutan atau ugal-ugalan. Lebih celaka lagi ketika keelakaan yang terjadi pada anak, bukan saja membuat anak yang mengalami cedera atau meninggal, tetapi menyebabkan orang lain menderita akibat ulah anak-anak tersebut. Kita sudah banyak membaca berita tentang kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh anak-anak selama ini. Namun anehnya, orang tua tetap saja tidak peduli dan terus membiarkan anak-anak mereka mengendarai sepeda motor sendiri.

Banyak orang yang merasa teranggu dengan aksi balapan, ugal-ugalan yang dilakukan oleh anak-anak di jalan raya, namun sayang sekali, orang tua banyak yang tidak sadar bahwa semua kesalahan anak di jalan raya adalah karena kesalahan orang tua yang membiarkan dan memfasilitasi anak di bawah umur mengendarai sepeda motor atau kenderaan bermotor sendiri. Selain itu, selama ini polisi lalu lintas juga terkesan tidak tegas dan bahkan tidak peduli bila melihat ada anak-anak yang mengemudi sendiri. 

Anak-anak tersebut ketika bertemu dengan polisi lalu lintas, malah tidak dianggap polisi, mereka merasa aman, karena polisi tidak menghentikan mereka. Makanya, lalu lintas di negeri kita ini kacau dan tingkat kecelakaan pun tinggi. Mengapa? Kita belum berbudaya tertib dan masih tidak mau belajar santun di jalan raya. Orang tua pun, tanpa pernah punya rasa bersalah, membonceng anak dengan mengambil jalan yang salah, menerobos rambu lalu lintas. Maka, wajah buruk kita itu bisa kita lihat pada tata cara kita berkenderaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun