Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Dampak Gratis, Bisa Membuat Sengsara Industri Otomotif

6 Februari 2021   09:56 Diperbarui: 7 Februari 2021   04:07 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: e-mechatronics.com)

Namun kenyataan di lapangan, produsen semikonduktor besar seperti Renesas Electronics dan Toshiba, ternyata tidak mempunyai pabrikan sendiri untuk membuat produk akhir. Sehingga untuk proses produksi, mereka sangat tergantung pada perusahaan yang biasa disebut fab atau foundry, misalnya TSMC.

Ironisnya, foundry lebih suka membuat cip (kebanyakan produk akhir dari semikonduktor adalah cip) untuk pasokan smartphone maupun server. Alasannya, karena mereka sudah investasi besar-besaran untuk membeli peralatan yang bisa menghasilkan cip teknologi terbaru dengan ukuran pitch 5 sampai 7 nanometer. Seperti para pelaku bisnis pada umumnya, mereka ingin modal cepat kembali dong.

Cip untuk pasokan industri otomotif umumnya menggunakan pitch sekitar 28 sampai 40 nanometer. Teknologi besaran pitch seperti ini sudah ketinggalan zaman sekitar 3 atau 4 generasi.

Untuk pembahasan lebih lanjut tentang foundry, cip, semikonduktor, pitch dan sebagainya, sila baca artikel lawas berikut.

Baca juga : Matinya Hukum Moore, Lahirnya Proses 7nm dan Setelahnya 

Foundry enggan memproduksi cip jenis ini karena selain teknologinya lawas (sehingga ketersediaan mesin juga terbatas), tuntutan standarnya (misalnya dalam hal keamanan) ternyata tinggi. Kita tahu bahwa keselamatan merupakan hal utama bagi komponen mobil. Sehingga kalau mereka kebanyakan memproduksinya, rugi bandar dong.

Dilema itulah yang menyebabkan kelangkaan semikonduktor untuk pasokan industri otomotif. Akibatnya produsen mobil seperti Nissan, Honda, Toyota dan Subaru terpaksa mengurangi atau menghentikan produksinya sementara.

Contohnya Pabrik Toyota di Guangzhou terpaksa berhenti bulan November sampai Desember tahun lalu. Nissan juga terpaksa mengurangi jumlah produksi sekitar 10 ribu mobil.

Kelangkaan ini diperkiraakan masih terus berlangsung beberapa bulan ke depan.

Sebagai penutup, gratis ternyata bukan hal remeh. Kalau kita sedikit cermat, ternyata ada dampak negatif akibat sesuatu yang gratis. Walaupun umumnya sesuatu yang gratis memang gratis, tanpa menimbulkan dampak apa-apa.

Misalnya saja udara yang kita hirup saat ini gratis, dan tidak ada dampak apa pun kalau Anda mau menghirup udara sebanyak-banyaknya. Dengan catatan, mengenai ketersediaan udara bebas polusi, itu masalah lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun