Mohon tunggu...
Stenly Taaluru
Stenly Taaluru Mohon Tunggu... Arsitek - masih belajar

masih belajar mencerna untuk bercerita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harum Nasiku

25 Januari 2020   18:19 Diperbarui: 27 Januari 2020   21:41 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:screenshoot akun youtube kompas tv.

Akhirnya, tentang perihal nasi yang dibiarkan lebih dari dua minggu itu, apakah kita cukup waras untuk menentukan tindakan -- tindakan selanjutnya terhadap nasi itu dengan segera membuang barang busuk itu, mencuci bersih wadah nasi dengan sebersih -- bersihnya -- bila perlu direndam dengan alkohol atau cairan pembunuh kuman tertentu - , membersihkan area sekitarnya yang mungkin terindikasi muncul ulat dari nasi basi itu, atau kita malah diam saja pura -- pura tak lihat nasi itu, tak cium baunya yang tak hanya menyesakkan hidung tapi juga mata dan bahkan dada, atau bahkan pura -- pura bodoh dengan menganggap sebenarnya nasi berulat yang berusia dua minggu itu sebenarnya adalah nasi harum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun