Mohon tunggu...
Anylla
Anylla Mohon Tunggu... Lainnya - Never Try Never Know

Mahasiswi UIN KHAS Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Progresivisme

30 Mei 2020   15:38 Diperbarui: 30 Mei 2020   15:35 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Progresivisme merupakan paham filsafat yang menentang sistem pendidikan tradisional yang sangat kaku, menuntut disiplin ketat, dan membuat peserta didik menjadi pasif. Pendidikan bagi kaum progressive merupakan proses penggalian pengalaman terus-menerus merekostruksi (menyusun ulang) pengalaman hidup.
Pendidikan merupakan wahana efektif dengan orientasi pada sifat dan hakikat anak didik sebagai manusia yang berkembang.

Kurikulum bersifat fleksibel, tidak kaku, bisa diubah sesuai dg kehendak zaman, terbuka dan tidak terikat oleh doktrin tertentu sehingga dapat dievaluasi dan direvisi sesuai kebutuhan

Guru adalah pembelajar juga hanya ia lebih berpengalaman sehingga dapat dipandang sebagai pembimbing atau pengarah oleh peserta didik.
Hal penting bagi peserta didik adalah pengalaman.

Metode pengalaman tidak menolak buku, perpustakaan, museum dan pusat pengetahuan lainnya.
John Dewey sebagai bapak progresivisme mengatakan bahwa pendidikan dipandang sebagai proses dan sosialisasi, yaitu proses pertumbuhan dan proses belajar dari kejadian di sekitarnya (gutek, 1988: 85).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun