Mohon tunggu...
Hanifatuz Zahro
Hanifatuz Zahro Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PAI A7 IAIN Jember

Jadikan kegagalan sebagai pembelajaran dan perbaiki langkah selanjutnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesalahan Guru dalam Mengajar

20 Maret 2020   07:57 Diperbarui: 10 April 2020   21:54 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkah teman-teman pendidik merasa melakukan kesalahan dalam menunaikan tugas dan fungsi sebagai guru?

Sejatinya, kegagalan pendidik dalam mengajar di kelas disebabkan karena kesalahan mendasar yang tidak disadari, bahkan masih banyak diantara kita yang menganggap hal yang telah dilakukan merupakan sesuatu yang biasa. Padahal sekecil apapun kesalahan itu khususnya dalam pembelajaran akan berdampak negatif terhadap perkembangan peserta didik. Para pendidik harus mampu mengendalikan diri dan memahami kondisi agar terhindar dari kesalahan-kesalahan ketika mengajar di kelas. Kita hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kelemahan dan kesalahan ketika berada di depan peserta didik. Namun bukan berarti kesalahan para pendidik harus dibiarkan dan tidak ada jalan keluar.

Salah satu contoh dari hal ini adalah menegakkan disiplin atau memberi hukuman yang tidak sesuai dengan kesalahan (destruktif disiplin).

Pada zaman sekarang banyak perilaku negatif yang dilakukan oleh para peserta didik, bahkan melampaui batas kewajaran karena telah menjurus pada tindak melawan hukum, melanggar tata tertib, melanggar moral gama, kriminal, dan telah membawa akibat yang sangat merugikan lingkungannya. 

Dalam proses pembelajaran guru akan mengahadapi situasi-situasi yang menuntut peserta didik untuk disiplin. Seringkali, guru memberikan hukuman kepada peserta didik tanpa melihat kronologi kesalahan yang dilakukannya, tidak jarang guru yang memberikan hukuman melampaui batas kewajaran pendidikan dan banyak guru yang memberikan hukuman kepada peserta didik tidak sesuai dengan kesalahan yang dilakukannya(secara tak adil). 

Seperti halnya guru memberikan sebuah tugas pekerjaan rumah(PR), namun pada hari itu tugas dikumpulkan jarang sekali pendidik mengoreksi hasil pekerjaan dari peserta didiknya tersebut dan mengembalikannya dengan sebuah komentar kritik an dan lain sebagainya. Sebetulnya hal itu terdapat sisi baiknya tp kurang tepat dalam hal pembelajaran karena dianggap tidak menghargai pekerjaan para peserta didik nya. 

Kasus yang sering dialami peserta didik adalah bahwa guru sering memberikan tugas, tetapi tidak pernah memberikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan oleh peserta didik. Dalam hal ini proses pembelajaran dan penegakan disiplin yang destruktif yang sangat merugikan perkembangan peserta didik.

Dalam sebuah teori behavioristik tentang teori belajar dan pembelajaran seharusnya proses pembelajaran, jika peserta didik tersebut mengerjakan dengan baik dan benar maka akan dilakukan sebuah reward(hadiah).

Teori behavioristik yaitu teori yang menekankan pada terbentuknya tingkah laku atau perilaku yang tampak adalah sebagai hasil belajar. Dan sebuah perilaku yang menggunakan metode pembiasaan akan semakin kuat apabila diberi penguatan(reward) dan akan menghilang apabila dikenai hukuman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun