Mohon tunggu...
Syukron Kasir
Syukron Kasir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Syukron Kasir

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah Plastik Menjadi Energi

11 Februari 2021   09:55 Diperbarui: 11 Februari 2021   10:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sampah merupakan material sisa yang dibuang karena sudah tidak terpakai lagi. Sampah kini menjadi sorotan karena memiliki dampak negatif bagi masyarakat. kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan sekitar agar bersih dan nyaman, Saat ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan hingga membuat lingkungan kotor sehingga timbul bau tak sedap.

Melihat banyaknya penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 250 juta jiwa, maka sampah yang dihasilkan pasti akan sangat banyak. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dikirim ke laut. Oleh karena itu, Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik terbesar kedua di Dunia.

Lingkungan hidup sangat tercemar oleh sampah plastik yang sangat berbahaya, Contohnya seekor Paus Sperma yang ditemukan dalam keadaan mati dan membusuk di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada senin (19/11/2018) yang menggegerkan banyak pihak. Dari contoh tersebut jika sampah di Indonesia tidak ditangani dengan cepat dan tepat maka Indonesia akan mengalami banyak permasalahan, oleh sebab itu saya akan memberikan solusi untuk mengurangi sampah di Indonesia.

Hingga saat ini penanganan sampah di Indonesia masih belum ditangani secara optimal, Perlu adanya terobosan baru agar mampu menyelesaikan permasalahan sampah, untuk mengatasi masalah tersebut penulis memberikan solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi jumlah sampah di Indonesia, yaitu mengelola sampah menjadi energi.

Terinspirasi oleh sebuah studi pada Jurnal Renewable Energy yang menyatakan bahwa negara Spanyol mampu memproduksi hingga 7,42 persen dari total kebutuhan energi listriknya hanya dari sampah. Maka Indonesia pun memiliki potensi yang sangat besar untuk mengubah sampah menjadi bahan baku energi listrik atau lebih dikenal dengan Waste to Energy.

Waste to Energy merupakan sampah yang berubah menjadi energi lewat Insinerasi atau pembakaran sampah hingga menjadi abu, Insinerasi ini merupakan teknologi pengolahan sampah yang melibatkan pembakaran bahan organik. Insinerasi material sampah merupakan cara untuk mengubah sampah menjadi abu dan gas sisa hasil pembakaran, gas yang dihasilkan harus terlebih dahulu dibersihkan dari polutan sebelum dilepas ke atmosfer, panas yang dihasilkan dari pembakaran akan dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik Tenaga Uap (PLTU).

Pengolahan sampah menjadi energi dapat dilakukan dengan cara pemilahan dan pemprosesan sampah, Pemilahan sampah dapat dilakukan untuk memanfaatkan sampah yang masih dapat didaur ulang. Sedangkan sisanya dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan energi, Sebagai contohnya di Bantar Gebang dengan teknologi landfill gas, sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) tersebut telah berhasil dikonversi menjadi pembangkit listrik dengan kapasitas 12,5 MW.

Waste to energy menjadi terobosan baru bagi Indonesia untuk mengurangi sampah di Indonesia, Penggunaan waste to energy akan jauh lebih efektif dan efesien bagi Indonesia untuk menumpaskan sampah, Sehingga kondisi Indonesia kedepannnya akan jauh lebih bersih dan aman dari sampah.

Jika pemerintah segera menerapkan waste to energy maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan yaitu mendapatkan pasokan listrik tergantung jumlah sampah yang diproduksi untuk menjadi energi oleh Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTA).

Pada akhirnya, perlu kita ketahui dan kita sadari, di zaman sekarang teknologi baru bermunculan dan berkembang semakin pesat maka ketika kita tidak dapat bersaing dan tidak mengikuti perkembangan, maka kita akan mudah tersingkir dengan sendirinya, oleh karena itu sudah saatnya teknologi baru yang ramah lingkungan serta berdampak positif bagi masyarakat akan diterapkan demi Indonesia bersih dan bebas dari sampah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun