Mohon tunggu...
Sylfia Loveta Putri Prasetyo
Sylfia Loveta Putri Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN TIM II Universitas Diponegoro

Mahasiswi Departemen Ilmu Kelautan, FPIK, Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ikan Lele Jadi Brownis Lezat Peningkat Daya Tahan Tubuh

4 Agustus 2021   21:12 Diperbarui: 4 Agustus 2021   21:24 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinjomoyo, Semarang (31/07) -- WHO merekomendasikan menu gizi seimbang ditengah pandemi COVID-19. Artinya, di setiap menu makanan harus mencakup gizi lengkap, baik itu makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta mikronutrien dari vitamin dan mineral. Hal tersebut menuntut tiap individu untuk meningkatkan daya tahan tubuh salah satunya dengan mengkonsumsi makanan bergizi.

Kecukupan dalam konsumsi zat gizi makro maupun mikro dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh yang dapat ditemukan pada ikan. Artinya, Ikan memainkan peran penting dalam menyediakan nutrisi yang dapat meningkatkan kesehatan. Hal ini didasarkan kandungan senyawa fungsional dengan menyediakan protein berkualitas tinggi, asam lemak tak jenuh ganda terutama omega 3 dan berbagai macam vitamin dan mineral.

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan salah satu komoditas budidaya air tawar yang digemari masyarakat. Lele seabagai salah satu bahan pangan bergizi yang mudah untuk dihidangkan dengan harga yang terjangkau. Ikan tersebut unggul dalam kandungan protein dan memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan produk hewani lainnya, dimana kaya akan asam amino esensial, metionin, dan leusin, serta lisin.

Kebutuhan konsumen akan makanan fungsional berkembang cepat, sehingga sudah banyak muncul inovasi produk pangan fungsional dalam meningkatkan imunitas tubuh. Brownis merupakan produk bakeri yang banyak dikonsumsi. Penambahan daging ikan pada brownis menjadi alternatif untuk meningkatkan minat konsumsi masyarakat terhadap ikan dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Program kerja KKN disampaikan kepada warga RT 01 RW 01 Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Sosialisasi dilaksanakan secara daring melalui grup WhatsApp dengan media modul dan video tutorial. Modul dapat diakses melalui link berikut

https://drive.google.com/file/d/1t9XmpxsAmNRClOakraPTVD1JcOXEhbB9/view?usp=sharing

Bagaimana cara pembuatan brownis campuran daging lele? Video dapat disimak dibawah ini

Masyarakat tentu merasa bingung dengan produk yang disampaikan. Pemberian sampel brownis campuran daging lele dibagikan kepada masyarakat RT 01 RW 01 Kelurahan Tinjomoyo, untuk mengobati rasa penasaran akan produk yang telah disosialisasikan. Setelah pemberian sampel produk, dilakukan sesi kritik dan saran melalui grup WhatsApp.

Dengan dilakukannya program KKN ini, mahasiswa dapat memberikan informasi yang belum diketahui warga. Diharapkan pengolahan brownies dengan campuran daging lele, mampu meningkatakan daya tahan tubuh melalui konsumsi protein ikan menjadi kudapan yang digemari berbagai kalangan usia.

Penulis: Sylfia Loveta Putri Prasetyo/FPIK

DPL: Dr. Ir. Baginda Iskandar Moeda T., M.Si., IPM

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun